Ponorogo Terkini - Belakangan ini tengah menjadi perbincangan hangat mengenai Gofar Hilman yang dituding telah melakukan pelecehan seksual kepada seorang wanita.
Diketahui Uus dan Gofar Hilman memang berteman baik, sehingga banyak netizen yang meminta Uus untuk memberikan reaksinya terhadap tudingan yang menimpa temannya itu.
Tidak berlangsung lama, Uus pun langsung angkat bicara mengenai permintaan netizen itu.
Baca Juga: 5 Fakta Dugaan Pelecehan Seksual Gofar Hilman Terkuak, Kejadian 3 Tahun Silam di Malang
Meskipun berteman baik, Uus mengaku dalam hal pelecehan seksual ini ia tidak mendukung Gofar Hilman, melainkan ia mendukung Jojo.
Jojo merupakan wanita yang mengalami pelecehan seksual dan menceritakan kisah pelecehan tersebut di akun Twitter milik @quweenjojo.
Kembali lagi ke Uus, ia mengatakan bahwa mengenai gaya hidup dan juga cara hidup tersebut bukanlah ranahnya.
Maka dari itulah, Uus mendukung korban (Jojo) yang diduga telah menjadi korban dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh Gofar Hilman pada salah satu acara di Malang, Jawa Timur tahun 2018 lalu.
Baca Juga: Sisca Kohl Borong Puluhan BTS Meal untuk Dijadikan Es Krim, Bikin Ramai Netizen
“Gofar temen gue, dia banyak ngajarin gue soal struggling dan surviving, tapi kalo soal ini gue dukung mbak Jojo,” cuit Uus di akun Twitter miliknya @uusbiasaaja
Ia juga berharap agar Jojo selaku korban bisa terus mendapatkan pendampingan hingga ditemukannya titik terang atas kejadian tersebut.
“Gue berteman dengan siapapun tapi buat gaya hidup dan cara hidup itu bukan ranah gue. Semoga mbak Jojo dikawal terus sampai kasus ini nemu titik terang,” tambah Uus.
Ada salah satu akun Twitter yang menanyakan mengapa masih ada netizen lain yang menyalahkan korban.
“Tapi bang, masa masih aja adaaa gtu yg nyalahin mba jojo nya. Kenape korban yg disalahin yaa,” tanya akun Twitter @Cahyaayaaaa.
Menanggapi pertanyaan itu, Uus berpendapat bahwa terkadang ada pernyataan dari korban yang tidak sesuai dengan kenyataannya.
Uus pun memberikan contoh pada kasus Audrey di tahun 2019 lalu.
“Karena mungkin sering kali kita juga kecele sama korban yang ternyata tidak sesuai faktanya. Contohnya kasus Audrey,” ungkapnya.***