Ponorogo Terkini - Titane yang digarap sutradara Julia Ducournau terpilih sebagai film terbaik, dengan meraih penghargaan tertinggi Palm d’Or pada Festival Film Cannes Perancis, yang ditutup Sabtu 17 Juli 2021.
Kemenangan Titane mencatatkan nama Julia Ducournau sebagai sutradara perempuan kedua yang mendapatkan penghargaan film terbaik, sepanjang 74 tahun penyelenggaraan Festival Film Cannes.
Dikutip dari kantor berita AP, pengumuman pemenang penghargaan film terbaik sempat diwarnai kesalahan, sehingga dua kali disampaikan.
Baca Juga: Raffi Ahmad Siapkan Hewan Kurban Buat Keluarga Besar, Ada Sapi Berbobot 1,5 Ton
Ducournau tidak naik ke panggung untuk menerima piala saat pengumuman pertama, namun akhirnya tampil ketika pengumuman resmi disampaikan pada akhir acara penutupan.
“Saya minta maaf, saya masih tidak percaya,” katanya.
“Apakah ini nyata? Saya tidak tahu kenapa berbicara bahasa Inggris saat ini, padahal saya orang Perancis. Malam ini benar-benar sempurna, meski tadi tidak berjalan sempurna,” lanjutnya.
Kesalahan yang menimbulkan kebingungan ini terjadi ketika ketua juri sutradara asal Amerika Serikat Spike Lee mengatakan, pengumuman film terbaik akan disampaikan di awal acara penutupan.
Baca Juga: Ananda Omesh Sulap Mobil Pribadinya jadi Mobil Darurat untuk Pasien Covid-19, Namanya Padodi
Padahal menurut agenda, hal itu akan dilakukan di penghujung acara penutupan.
“Saya tidak punya alasan untuk itu,” kata Lee meminta maaf, “Saya mengacaukannya, sederhana saja”.
Kemenangan Ducournau merupakan penantian panjang bagi para sutradara perempuan, setelah Jane Campion mendapatkannya pada 1993 melalui film “The Piano”.
Isu kesetaraan gender mengemuka pada Festival Film Cannes dalam beberapa tahun terakhir, bahkan pada 2018 sejumlah artis perempuan termasuk Agnes Varda, Cate Blanchett dan Salma Hayek menyampaikan protes secara terbuka.
Sepanjang sejarah Festival FIlm Cannes, jumlah film karya sutradara perempuan yang terpilih untuk memperebutkan Plam d’Or adalah 82 film berbanding dengan1.645 film karya sutradara laki-laki.
Pada penyelenggaran festival tahun ini, empat dari 24 film yang berkompetisi merupakan karya sutradara perempuan.***