Ponorogo Terkini - Video klip musik merupakan unsur pendukung keindahan sebuah lagu, termasuk Kpop.
Banyak video klip musik yang dibuat berdasarkan interpretasi lirik secara harfiah, namun tak jarang pula ada yang dibuat berdasarkan referensi tertentu, misalnya mengadaptasi sebuah cerita dari buku atau karya sastra.
Melansir dari situs Soompi berikut 5 video klip musik yang diadaptasi dari sastra terkenal dunia.
Baca Juga: Rose BLACKPINK Sukses Besar, Video Klip On The Ground Tembus 200 Juta Tayangan
1. ONEUs - To Be or Not To Be
To Be or Not To Be adalah ungkapan yang sudah dikutip sejak tahun 1600-an berdasarkan kisah Hamlet yang ditulis oleh Shakespeare.
ONEUS tidak hanya memilihnya sebagai judul lagu utama mereka, tetapi mereka juga terinspirasi oleh konotasi hidup dan mati yang tersirat dalam video klip lagu tersebut.
2. Ga In - Paradise Lost
Paradise Lost adalah sebuah puisi yang ditulis oleh John Milton pada tahun 1667.
Dalam video klip Paradise Lost, Ga In mengambil kisah Hawa yang dibujuk oleh setan di Alkitab melalui tarian seperti ular di lantai dansa.
Baca Juga: Drama Kim Seon Ho dan Shin Min Ah berjudul Hometown Cha-Cha-Cha Bagikan Poster Pertama
3. SHINee - Sherlock
Dalam video klip Sherlock, para personel SHINee berdandan ala detektif lengkap dengan topi dan jas ala detektif terkenal hasil karangan Sir Arthur Conan Doyle, Sherlock Holmes.
4. IU - Red Shoes
Video musik Red Shoes yang dirilis IU pada tahun 2013 ini terinspirasi dari kisah dongen terkenal Red Shoes yang ditulis oleh Hans Christian Andersen.
Dalam video klip tersebut, IU memerankan tokoh dalam dongen HC Andersen dengan tone video yang lebih ceria, namun masih mengisahkan ending yang sama dengan dongeng aslinya, yakni saat pemakai sepatu itu dikejar sepatu merahnya sendiri.
5. BTS - Bloods, Sweat, and Tears
Bagi sebagian orang, lagu BTS Bloods, Sweat, dan Tears memperkenalkan mereka pada karya sastra Herman Hesse yang berjudul Demian: The Story of Emil Sinclair’s Youth.
BTS rupanya memiliki caranya sendiri untuk mengilustrasikan video klip tersebut, salah satunya melalui kutipan dan petunjuk yang tersebar di seluruh video.
Tak hanya itu, cara Jin dkk memerankan godaan, perjuangan, dan pertumbuhan mereka di sepanjang video musik, bisa dikatakan bahwa “Demian” hidup dalam mahakarya visual milik BTS ini.***