PONOROGO TERKINI - Polisi Kolombia mengatakan kematian Taylor Hawkins drummer Foo Fighters, di kamar hotel diduga berkaitan dengan narkoba.
Drummer berusia 50 tahun tersebut memang memiliki riwayat penggunaan narkoba.
Namun Polisi Metropolitan Bogota, dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh beberapa surat kabar Kolombia, mengatakan penyebab kematian sang musisi belum dapat dipastikan.
Baca Juga: Penyanyi Keith Martin Ditemukan Tak Bernyawa di Tempat Tidur Kediamannya
“Menurut orang-orang terdekatnya, kematian itu mungkin terkait dengan konsumsi obat-obatan, ujar seorang polisi yang tak disebutkan namanya.
Dilansir dari Daily Mail, sebuah laporan lokal mengatakan staf hotel menelepon layanan darurat setelah Hawkins menderita nyeri dada.
Sayangnya, ia dinyatakan sudah meninggal pada saat petugas medis tiba.
Baca Juga: Terry Darracott Eks Mantan Pemain dan Pelatih Everton Meninggal di Usia 71 Tahun
Empat tahun setelah bergabung dengan Foo Fighters, Hawkins overdosis heroin dan berakhir koma pada 2001 silam.
Saat kejadian, grup tersebut telah dijadwalkan untuk bermain di Festival Estéreo Picnic di ibukota Kolombia.
Baca Juga: Gordon Lee, Eks Manajer Everton dan Newcastle Meninggal di Usia 87 Tahun
Seorang Jurnalis musik dan hiburan Kolombia Alejandro Marin mentweet ketika berita kematian drummer muncul.
"Jangan mulai menyalahkan negara karena Taylor meninggal di Kolombia jika dia meninggal karena overdosis,” tulis Alejandro Marin.
Tak lama setelah kematian Hawkins diumumkan, puluhan penggemar bersama dengan jurnalis dan videografer mulai berkumpul di luar hotel tempat band itu menginap.
Mereka menyalakan lilin sebagai bentuk penghormatan, ambulans dan mobil polisi terlihat ditempatkan di luar hotel.
Kemudian pada Jumat malam waktu setempat, tubuh Hawkins akhirnya dibawa keluar dari hotel.***