Kronologi Nyawa Kakak Imam Darto Melayang Akibat Covid-19, Sempat Ditolak 4 Rumah Sakit

- 14 Juli 2021, 13:44 WIB
Imam Darto merupakan satu dari sekian banyak orang yang harus kehilangan keluarga akibat Covid-19
Imam Darto merupakan satu dari sekian banyak orang yang harus kehilangan keluarga akibat Covid-19 /Instagram/@imamdarto

Ponorogo Terkini – Imam Darto, pria yang berprofesi sebagai presenter acara televisi sekaligus aktor ini menjadi satu dari sekian banyak orang yang harus kehilangan keluarga akibat Covid-19.

Diakui oleh Imam Darto sendiri dalam kanal Youtube Najwa Shihab, jika pada tanggal 6 Juli 2021, kakaknya yang bernama Djati Pramono sempat membutuhkan penanganan medis di rumah sakit.

Namun, sekitar 4 rumah sakit terpaksa menolak memberi perawatan ddengan alasan kapasitas sudah penuh, sehingga mustahil menerima kakak dari Imam Darto yang positif Covid-19.

Baca Juga: Cara Aktifkan Spaylater dari Shopee, Hanya Customer Terpilih yang Bisa

Pandemi Covid-19 saat ini memang sedang diupayakan penanggulangannya oleh pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia.

Seperti yang diketahui jika kebijakan PPKM Darurat masih diberlakukan mengingat meningkatnya kasus Covid-19 di sejumlah wilayah Jawa dan Bali.

“Memang dua minggu sebelumnya dia ada stroke dan gulanya tinggi. Memang ada diabetes comorbid,” ungkap Imam Darto dikutip Ponorogo Terkini dari Kanal Youtube Najwa Shihab, pada Jumat, 9 Juli 2021.

Djati Pramono, tidak menunjukkan gejala ISPA, seperti batuk dan demam, sehingga pihak tenaga kesehatan yang memonitor kakak Imam Darto berasumsi bahwa itu adalah stroke dan bukan suspek Covid-19.

Keponakan Imam Darto yang tak lain putra dari Djati Pramono lantas menghubungi pria berusia 38 tahun tersebut.

Baca Juga: SPaylater Cara Belanja Cashless Aman Besutan Shopee dari Jasa Keuangan Resmi

Ketika kondisi Djati Pramono mulai bernafas tersengal-sengal dan tak dapat diinfus lantaran darah mengental, seketika pihak keluarga pun melarikan kakak Imam Darto ke Rumah Sakit.

Imam Darto menjelaskan jika sang keponakan menghubunginya kembali dan mengaku empat rumah sakit penuh hingga tidak bisa menerima.

“Pas dihubungi lagi, ‘Om, aku sudah ke empat rumah sakit, enggak ada yang bisa semuanya, penuh, IGD penuh, nggak ada yang bisa terima,” tutur Imam Darto.

Merasa kebingungan menghadapi situasi demikian, Imam Darto pun berusaha menghubungi semua kenalan dokternya, termasuk seorang sepupu yang berprofesi sebagai dokter di rumah sakit daerah Kedoya, Jakarta Barat.

Baca Juga: UEFA Selidiki Kerusuhan Final Euro 2021, Inggris Siap Bermain Tanpa Penonton

Melalui sepupunya tersebut Darto mendapatkan ruang untuk penanganan sang kakak. Sementara lokasi terakhir dari Djati Pramono berada di Cikarang, Bekasi. Pihak keluarga berupaya untuk secepat mungkin melarikan Djati Pramono ke Rumah Sakit di bilangan Kedoya.

Menempuh satu jam perjalanan dari Cikarang ke Kedoya, Djati Pramono tak segera mendapatkan oksigen. Bahkan harus menunggu kurang lebih 45 menit lamanya.

“Bed-nya pun bukan di dalam IGD, bisa dibilang agak di lorong nyalah. Saking penuhnya IGD, nggak ada ventilator, cuma bed dan oksigen,” papar Imam Darto kepada Najwa Shihab.

Hasil swab Djati Pramono dinyatakan positif Covid-19, lantas kakak Imam Darto dibawa ke ruang radiologi untuk rontgen thorax, namun langsung dibawa keluar lagi karena kondisinya sudah tidak bernyawa.

Pihak dokter sempat mencoba resusitasi, tetapi melihat kondisi Djati, akhirnya tidak diambil tindakan apa-apa lagi.

Kepada Najwa Shihab, Imam Darto mengaku bahwa dirinya memahami jika tenaga kesehatan sudah tidak bisa berbuat banyak karena situasi pada saat itu bukan pihaknya saja yang berjuang menghadapi Covid-19.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: YouTube Najwa Shihab


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x