Jatuh Bangun Greysia Polii: Didiskualifikasi di Laga London 2012 hingga Rebut Final Olimpiade Tokyo 2020

31 Juli 2021, 17:41 WIB
Greysia Polii bersama rekannya, Apriyani Rahayu akan bermain dalam final badminton ganda putri pada Olimpiade Tokyo 2020 /Instagram/ @greyspolii

Ponorogo Terkini Memasuki babak final di Olimpiade Tokyo 2020 menjadi perjalanan karier yang penting bagi pemain badminton sektor ganda putri, Greysia Polii.

Kini sukses dan mengharumkan nama bangsa, partner dari Apriyani Rahayu ini juga pernah berada dalam keputusasaan pada tahun 2012.

Saat itu, Greysia Polii dan pasangannya Meiliana Jauhari didiskualifikasi di Olimpiade London 2012 bersama dengan pasangan China dan Korea karena bermain tidak maksimal di lapangan.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Greysia Polii – Apriyani Rahayu ke Final, Ganda Putri Catat Sejarah

“Begitu banyak orang, bukan hanya saya, telah melalui kesulitan dan momen tak terlupakan juga. Saya kira Olimpiade London mengajari saya untuk tidak pernah menyerah pada impian Anda,” ungkap Greysia Polii.

Tahun berikutnya tak lebih mudah bagi Greysia Polii. Pasangannya di Olimpiade Rio 2016 Nitya Krishinda Maheswari memutuskan untuk pensiun karena mengalami cedera serius.

Hal ini bahkan membuat Greysia Polii sempat berpikir untuk gantung raket. Namun pelatih dan keluarganya meyakinkan dirinya untuk terus bermain.

Greysia Polii juga sempat menjalani operasi bahu dan kehilangan saudara laki-lakinya di akhir tahun lalu.

Baca Juga: Hastag GreyAp Trending Twitter, Greysia Polii-Apriyani Melenggang ke Final Badminton Olimpiade Tokyo 2020

Namun, kini Greysia Polii dan rekannya Apriyani Rahayu melaju ke final ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020 sebagai wakil pasangan ganda putri Indonesia pertama di final ajang bergengsi tersebut.

“Pada tahun 2017 saya berada di tim nasional dan akan berhenti ketika pasangan saya (Maheswari) cedera dan menjalani operasi, tetapi pelatih saya mengatakan tunggu sebentar dan bantu pemain muda untuk bangkit, dan dia datang. Dan kemudian kami memenangkan Korea Open dan Thailand Open dan begitulah cepatnya kami datang. Saya seperti, ya Tuhan, saya harus berlari selama empat tahun lagi!” ujar Greysia Polii. 

“Saya ingin bersungguh-sungguh setiap hari dalam hidup saya. Saya hanya benar-benar pergi hari demi hari, itu hanya bonus dari Tuhan bahwa saya bisa berada di sini dan di final Olimpiade pada tahun 2021,” tambah wanita yang Agustus mendatang menginjak usia 34 tahun.

Pasangannya, Apriyani Rahayu juga menjadi rekan tangguh di lapangan yang terus memberikan semangat.

“Aku terus memberi tahu Greysia, jangan berhenti, mainkan saja denganku. Dan saya diyakinkan oleh motivasinya, kerja kerasnya setiap hari, gritnya, dan keinginannya untuk menjadi juara,” kata Apriyani Rahayu.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: BWF Badminton

Tags

Terkini

Terpopuler