Ponorogo Terkini - Ada yang membuat orang terkesan akan Greysia Polii, selain keberhasilannya bersama Apriyani Rahayu meraih medali emas ganda putri badminton pada Olimpiade Tokyo 2020.
Saat final melawan pasangan China, Gresyia Polii bermain ngotot dan bersemangat namun kerap menebar senyum, kebiasaan yang memang dilakukannya saat bertanding.
Dalam jumpa pers, bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Jumat 6 Agustus 2021, Greysia Polii mengaku kebiasaannya itu terinspirasi dari legenda bulutangkis putri China, Gao Ling.
“Saya belajar dari salah satu pemain Cina senior dulu. Dia jago banget namanya Gao Ling. Bola mau mati, dia senyum terus. Terus saya bilang, ‘ini orang kayaknya hidupnya enggak ada beban ya, bermainnya kok enak banget,” katanya.
Gao Ling merupakan salah satu legenda butangkis putri China, yang tidak hanya berprestasi di nomor ganda putri, tetap di ganda campuran.
Bersama dengan Huang Sui, Gao Ling menguasai nomor ganda putri turnamen bergengsi All England, enam kali berturut-turut dari 2001 hingga 2006.
Pada kejuaraan dunia, Gao Ling dan Huang Sui tercatat sebagai juara 2001, 2003, dan 2006, dari lima kali tampil di final.
Sedangkan bersama Zhang Jun di ganda campuran, Gao Ling meraih medali emas Olimpiade dan juara dunia.
Gao Ling pensiun dari dunia bulutangkis pada 2008, setelah meraih sederet prestasi dalam perjalanan karirnya.
Baca Juga: Bukti Persahabatan Agnez Mo dengan Greysia Polii Beredar, dari Foto Bareng Hingga Duet Karaoke
Gao Ling dikenang bukan hanya karena prestasinya, tetapi juga kebiasaan di lapangan, yang kerap tersenyum dalam kondisi tertekan sekalipun pun.
Kebiasaan menebar senyum saat bertanding ala Gao Ling inilah yang menginspirasi Greysia Polii melakukan hal serupa.
Senyum tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri saat bertanding, tetapi juga memancarkan aura positif bagi pasangan sehingga menurunkan ketegangan.
Baca Juga: Perkuat Indonesia hingga 3 Olimpiade, Greysia Polii Ungkap Hal Unik yang Membuatnya Terkesan
Menurut pemain berusia 33 tahun itu, senyum juga secara psikologis mempengaruhi lawan, mereka bingung karena tekanan apa pun direnspons dengan senyum.
“Saya pernah melawan Gao Ling saya sampai kesal sendiri. Aduh sebel banget. Kok dia seperti menyepelekan saya, ya senyum-senyum terus. Tapi dia jago, saya juga tidak pernah mengalahkan dia,” kata Greysi Polii. ***