PONOROGO TERKINI - Jesse Lingard mewaspadai kesulitan keuangan Everton sebagai alasan ia enggan merapat ke klub tersebut.
Alasan itulah yang diyakini sebagai penyebab Jesse Lingard mau bergabung dengan Everton sebagai pilihan terakhir, menurut laporan.
Pemain berusia 29 tahun itu tidak akan pindah ke Goodison Park kecuali dia putus asa, kata The Sun.
Lingard memiliki kekhawatiran tentang bergabung dengan klub yang memiliki masalah uang, Everton memang mengalami defisit tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Juan Mata Menyusul Jesse Lingard, Revolusi Manchester United Asuhan Erik ten Hag Dimulai
Manajer Everton, Frank Lampard, terpaksa menjual playmaker Richarlison ke Tottenham pada hari Jumat dalam upaya untuk menangkal risiko penalti di bawah persyaratan financial fair play.
Everton mengalami kerugian tahunan sebesar 121 juta pound sterling yang dilaporkan dalam laporan tahunan klub pada bulan Maret lalu.
Sementara itu, Lampard sangat ingin mengontrak Jesse Lingard setelah mantan pemain internasional Inggris itu dilepas oleh Manchester United.
Meskipun hanya membuat 16 penampilan Liga Premier musim lalu, Lingard berharap awal yang cerah untuk kampanye di musim 2022-2023.
Baca Juga: Jesse Lingard Out, Tulis Pesan Menyentuh saat Pamit dari Manchester United
Ia mendambakan masuk dalam daftar manajer Three Lions, Gareth Southgate, menjelang Piala Dunia 2022.
Everton akan menjadi pilihan yang nyaman untu Lingard tetapi Tottenham, West Ham dan Newcastle juga tertarik memperebutkannya.
Lingard tampil memukau untuk West Ham dengan status pinjaman selama paruh kedua musim 2020-2021, mencetak sembilan gol dalam pertandingan Liga Premier.
Dia tidak bermain untuk timnas Inggris sejak tampil dalam kualifikasi Piala Dunia melawan Andorra pada bulan Oktober.
Baca Juga: Jesse Lingard Diinginkan Juventus dan AC Milan dengan Status Bebas Transfer dari Manchester United
Bos Spurs Antonio Conte dikabarkan tertarik dengan Lingard karena ingin menambah lebih banyak pemain Inggris ke dalam skuatnya, dikutip dari Daily Mail.
Newcastle juga dalam posisi kuat untuk merekrut menyusul pengambilalihan mereka oleh konsorsium yang didukung Saudi pada Oktober 2021.***