Aksi Sepak Bola Inggris Boikot Media Sosial Masih Berlanjut, Menunggu Tanggapan

- 6 Mei 2021, 20:52 WIB
Soccer Football - Champions League - Group H - Manchester United v Istanbul Basaksehir - Old Trafford, Manchester, Britain - November 24, 2020 Manchester United's Marcus Rashford takes a knee in support of the Black Lives Matter campaign before the match REUTERS/Toby Melville
Soccer Football - Champions League - Group H - Manchester United v Istanbul Basaksehir - Old Trafford, Manchester, Britain - November 24, 2020 Manchester United's Marcus Rashford takes a knee in support of the Black Lives Matter campaign before the match REUTERS/Toby Melville /TOBY MELVILLE/REUTERS

Ponorogo Terkini -  Aksi boikot media sosial oleh sepak bola Inggris dimulai pada Jumat, 30 April 2021. Keputusan ini diambil bentuk melawan diskriminasi dan rasisme di jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Tujuan dari boikot adalah menyoroti persoalan diskriminasi pemain dan pelecehan pesepakbola di media sosial.

Sejumlah klub seperti Liga Premier Inggris, EFL, Women’s Championship, FA, dan WSL. Sepakat tidak akan mengunggah apapun selama aksi protes.

 

Baca Juga: Jurgen Kloop Puji Ole Gunnar Solskjaer Sebagai Manager Manchester United yang Jenius

Boikot dipilih sebagai upaya dunia sepak bola Inggris untuk menekankan sikap mereka di hadapan Facebook, Twitter, dan Instagram.

Agar media sosial tersebut bekerja lebih keras mengatasi hate online. Desakan ini mengharapkan adanya langkah pasti menindak pelaku pelecehan rasisme dan diskriminasi online.

Seluruh klub sepak bola di Inggris juga menyerukan kepada pemerintahan. Agar segera menetapkan poin penting dalam RUU Kemanan Online. Dengan begitu UU dapat mengharuskan perusahaan media sosial bertanggung jawab atas apa yang terjadi di platform digital mereka.

Baca Juga: Munculnya Mega Bintang NBA LeBron James Belum Mampu Membuat Los Angeles Lakers Menggila

"Boikot ini menunjukkan kesungguhan sepak bola Inggris mendorong perusahaan-perusahaan media sosial untuk melakukan upaya nyata dalam mengurangi ujaran-ujaran rasis dan kebencian di platform mereka," demikian bunyi pernyataan resmi otoritas dan organisasi sepak bola Inggris, seperti yang dilansir dari media Pikiran Rakyat dari hasil kutipan The Athletic.

Diketahui sejumlah nama pemain telah menjadi korban rasisme dan diskriminasi online. Di antaranya adalah striker Manchester United, Anthony Martial, bek Manchester United, Axel Tuanzebe, bek Liverpool, Trent-Alexander Arnold. Striker Liverpool, Sadio Mane, dan bek Chelsea, Reece James juga menjadi korban.

Peristiwa yang terjadi ini merupakan kali pertama seluruh klub bola Inggris bersama-sama melakukan boikot media sosial.

UEFA pun melalui Aleksander Ceferin, selaku Presiden, menyampaikan sikapnya terhadap aksi ujaran kebencian online.

Hate action jika terus dibiarkan akan menjadi sebuah kesempatan impunitas berbahaya tumbuh. Hal ini berlaku bukan untuk dunia bola saja melainkan secara umum.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat berjudul "Sepak Bola Inggris Mogok Posting di Media Sosial".***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x