Tekanan Psikologis Jebolan Akademi Sepak Bola di Inggris: Gagal jadi Pemain Profesional dan Tak Punya Keahlian

- 9 September 2021, 21:52 WIB
Akademi sepakbola perbaiki sistem agar para pemain muda tidak mengalami tekanan psikologis bila diputus kontrak/Ilustrasi/Pixabay/KeithJJ
Akademi sepakbola perbaiki sistem agar para pemain muda tidak mengalami tekanan psikologis bila diputus kontrak/Ilustrasi/Pixabay/KeithJJ /Pixabay/KeithJJ

PONOROGO TERKINI – Sebagai salah satu cabang olahraga terpopuler di Inggris, sepak bola juga menarik minat banyak anak-anak yang bercita-cita menjadi pemain profesional.

Mereka kemudian memulai langkah, bergabung dengan akademi sepak bola yang bertebaran di seantero Inggris Raya, termasuk akademi sepak bola milik klub-klub Liga Premier.

Setiap tahun, setidaknya 10.000 anak yang mencoba peruntungan, 3.000 hingga 4.000 di antaranya masuk ke akademi terafiliasi klub Premier League.

Baca Juga: Kemampuan Spesial Eber Bessa Jadi Alasan Bali United Percaya Diri di BRI Liga 1

Mimpi menjadi pesepak bola profesional, bahkan menjadi pemain bintang seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo, membuat mereka fokus hanya untuk sepak bola.

Ketika hal itu gagal terwujud karena diputus kontrak, entah karena cedera atau alasan performa, tidak sedikit yang mengalami tekanan psikologis.

Pada Oktober 2020, Jeremy Wiston yang berusia 18 tahun bunuh diri setelah diputus kontrak dari akademi sepak bola Manchester City.

Baca Juga: Film Dokumenter Michael Schumacher Akan Tayang, Corinna Schumacher Update Kondisi Sang Suami

Wiston mengalami cedera lutut pada tahun-tahun terakhir di akademi, sebelum ia akan dilepas sebagai pemain profesional penuh.

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: ESPN


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x