AS Akan Kirimkan Bantuan Peralatan ‘Perang’ COVID-19 ke India

26 April 2021, 22:06 WIB
Seorang perempuan dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19), di Ghaziabad, India, 24 April 2021. Gambar diambil 24 April 2021. /REUTERS/ Siddiqui Denmark

Ponorogo Terkini – Amerika Serikat segera mengirim bahan mentah untuk vaksin COVID-19, peralatan medis, dan alat pelindung untuk membantu India dalam menghadapi lonjakan besar infeksi virus korona.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Presiden AS, Joe Biden pada hari Minggu, 25 April 2021.

"Sama seperti India mengirim bantuan ke Amerika Serikat saat rumah sakit kami tegang pada awal pandemi, kami bertekad untuk membantu India pada saat dibutuhkan," kata Biden di Twitter.

Baca Juga: Boyong Teknologi Prancis hingga Rusia, China Siap ke Bulan (Lagi) Tahun 2024

Melansir dari Reuters, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Emily Horne mengatakan para pejabat AS "bekerja sepanjang waktu".

Hal ini dilakukan untuk mengerahkan sumber daya dan pasokan yang tersedia untuk membantu India guna memproduksi vaksin Covishield dan merawat jutaan orang India yang sakit dan sekarat. 

Amerika Serikat juga akan mengirimkan alat terapi, alat uji diagnostik cepat, dan ventilator.

Selain itu, Amerika Serikat memiliki alternatif bantuan seperti menyediakan generator oksigen dan pasokan terkait untuk India.

Baca Juga: Pengiriman Tertunda, Meksiko Ingin Produksi Sendiri Vaksin Sputnik asal Rusia

Horne pun mengatakan Amerika Serikat akan mengirim tim ahli untuk bekerja dengan India dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan Badan Pembangunan Internasional AS.

Washington berada di bawah tekanan yang meningkat untuk membantu India, negara demokrasi terbesar di dunia, setelah Inggris, Prancis, dan Jerman menjanjikan bantuan selama akhir pekan kemarin.

Perdana Menteri India, Narendra Modi mendesak semua warga untuk divaksinasi dan berhati-hati, karena negara itu mencetak rekor global untuk infeksi COVID-19 baru dalam satu hari.

Wakil Ketua Partai Demokrat dari Kongres Kaukus India, Ro Khanna menyambut baik pengumuman tersebut.

Akan tetapi Ro Khanna mendesak Biden untuk melangkah lebih jauh dan memberi India dosis vaksin COVID-19 yang tidak terpakai dari AstraZeneca kepada India.

"Mari gunakan militer AS dan serahkan oksigen dan dosis AstraZeneca ke India secepat mungkin," katanya.

Pejabat tinggi penyakit menular AS, Dr. Anthony Fauci mengatakan kepada ABC News pada hari Minggu bahwa langkah seperti itu adalah "sesuatu yang pasti akan dipertimbangkan secara aktif."

AstraZeneca yang belum mendapat restu untuk penggunaan vaksin COVID-19 di Amerika Serikat, telah menyiapkan jutaan dosis bagi negeri Paman Sam.

Kelompok lobi bisnis papan atas negara itu juga telah mendorong pemerintah untuk mengirim botol AstraZeneca ke negara-negara yang bergulat dengan kasus yang meningkat.

Senada, permintaan yang sama juga disampaikan para pejabat tinggi kesehatan AS yang mengatakan bila mereka masih memiliki cukup dosis versi yang disetujui oleh tiga pembuat obat lain untuk menyuntik semua orang Amerika dalam beberapa minggu mendatang.

Namun di sisi lain, Gedung Putih tidak berkomentar tentang kemungkinan memberikan dosis AstraZeneca ke India.

Pejabat senior AS telah menyatakan keprihatinan bahwa varian baru dari virus yang muncul di India dapat merusak kemajuan yang dibuat di Amerika Serikat dalam memerangi pandemi.

Gelombang baru infeksi juga mengancam pemulihan ekonomi India, ekonomi terbesar keenam di dunia. 

Selain bantuan segera, Korporasi Keuangan Pembangunan AS akan mendanai perluasan substansial kemampuan manufaktur untuk pembuat vaksin India Biological E Ltd atau BioE.

Ini dilakukan agar kemungkinan perusahaan bisa memproduksi setidaknya 1 miliar dosis vaksin COVID-19 pada akhir 2022.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler