Ponorogo Terkini - Pandemi karena wabah Covid-19 yang melanda di seluruh dunia membuat anak-anak lebih akrab dengan internet sejak dini.
Penggunaan internet untuk mengakses sekolah secara online untuk anak-anak di bawah umur tentu membutuhkan pengawasan ekstra dari orang tua.
Sebagai orang tua, tentulah kita tidak ingin anak-anak mengakses konten yang tidak sesuai yang bisa mempengaruhi psikologis dan perilakunya.
Baca Juga: Cara Menggunakan Google Meet di Hp Android dan Iphone untuk Sekolah Online
Melansir dari laman Unicef, berikut 5 tips agar anak tetap aman saat menggunakan internet di masa pandemi.
1. Jaga komunikasi dengan anak
Komunikasi dengan anak perlu dilakukan secara jujur mengenai apa saja yang mereka akses, dan dengan siapa saja mereka berkomunikasi.
Pastikan anak mengetahui bagaimana cara berinteraksi dengan baik dan ajarkan untuk menetapkan batasan.
Waspada jika anak tampak kesal dan tertutup jika diajak berdiskusi mengenai aktivitas online-nya, berikan pengertian bahwa jika terjadi cyberbullying, anak bisa memberitahukannya secara aman kepada orang tua.
2. Manfaatkan teknologi untuk menjaga anak tetap aman
Selalu cek aktivitas online anak melalui perangkat yang ia gunakan.
Untuk anak-anak usia TK dan SD, gunakan fitur parental control, termasuk safe search yang bisa melindungi anak-anak dari konten yang tidak sesuai.
3. Luangkan waktu untuk menemani anak saat mengakses konten internet
Sangat penting untuk meluangkan waktu bersama anak untuk mengakses konten internet, untuk mengetahui kebiasaan anak dalam berselancar dan juga bisa memberikan referensi situs-situs yang sesuai dan aman.
Bermain game bersama secara online juga bisa membuat anak merasa dekat dan aman dengan Anda sebagai orang tua.
4. Bangun kebiasaan menggunakan internet yang sehat
Pantau kegiatan online anak dan ajak melakukan kebiasaan yang baik dalam memanfaatkan internet untuk pendidikan.
Ajarkan anak untuk bersikap dan berpakaian sopan saat melakukan video call dengan teman sekolah, serta monitoring iklan-iklan yang menjurus pada konten yang bisa memberinya salah persepsi.
Orang tua bisa me-report iklan-iklan yang tidak sesuai saat anak menggunakan internet, misalnya iklan makanan yang tidak sehat, stereotip penampilan, iklan yang rasis, serta iklan yang mengandung konten seksual.
5. Biarkan anak berekspresi
Meski harus rutin dimonitor, namun jangan sampai membuat anak menjadi tidak bisa berkreasi dan mengekspresikan dirinya.
Berikan insight atau pandangan untuk mereka tetap berkreasi sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.***