Ronan Keating Eks Personil Boyzone Jadi Korban Penyadapan Telepon Tabloid Inggris

- 27 Juli 2021, 16:20 WIB
Ronan Keating eks Boyzone menjadi korban penyadapan
Ronan Keating eks Boyzone menjadi korban penyadapan /Instagram/@rokeating

Ponorogo Terkini - Penyanyi asal Irlandia Ronan Keating mengalami kerugian substansial karena jadi korban penyadapan telepon yang dilakukan tabloid Inggris.

Ronan Keating yang pernah bergabung dengan boy band Boyzone merupakan selebritis terbaru yang dimasukkan ke dalam daftar korban penyadapan telepon yang dilakukan wartawan tabloid News of The World, lebih dari satu dekade lalu.

Pengacara Keating, Ellen Gallagher menyampaikan sejumlah fakta dalam hearing di Pengadilan Tinggi, bahwa kliennya mendapati sejumlah artikel mencurigakan yang diterbitkan dalam rentang 1996 hingga 2011.

Baca Juga: Jusuf Hamka Curhat ke Deddy Corbuzier Pengalaman Tak Menyenangkan dengan Bank Syariah Indonesia

Menurut Gallagher, artikel-artikel tersebut memuat informasi bersifat pribadi yang diduga diperoleh melalui penyadapan.

“Kecurigaan Keating terhadap siapa yang membocorkan informasi pribadi kepada tabloid menimbulkan rasa ketidakpercayaan kepada orang lain,” kata Gallagher.

Kondisi ini mempengaruhi hubungan sosial Keating dan menyebabkannya mengalami kesulitan dan merasa kecewa.

Pengacara News Group Newspapers, penerbit dari News of The World, Ben Silverstone menawarkan ganti rugi, sebagai bentuk permohonan maaf yang mendalam kepada mereka yang merasa kesulitan, akibat penyadapan yang dilakukan pihak yang bekerja atau mengatasnamakan News of The World.

Baca Juga: Komedian Ernest Prakasa Lakukan Puasa Seminggu Tanpa Instagram, Ingin Coba lebih Lama Lagi

“Pihak tergugat memahami kegiatan seperti itu tidak pada tempatnya dan tidak ada hak untuk memasuki ranah pribadi,” katanya.

Namun tidak disebutkan nilai ganti rugi yang ditawarkan.

Raja media Rupert Murdoch menutup News of The World pada 2011 setelah mendapat laporan bahwa para wartawannya “menguping” selebritis, politisi, dan korban kriminal.

Setelah itu, polisi menyelidiki, pengadilan digelar, dan akhirnya publik mengetahui bahwa praktik penyadapan telepon secara luas dilakukan oleh tabloid Inggris.

News Group Newspapers dan pesaingnya Trinity Mirror harus membayar puluhan juta poundsterling sebagai ganti rugi untuk para korban penyadapan.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: AP News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini