Bersinggungan dengan Narkoba, Pria Kulit Hitam Tewas Ditembak Polisi

29 April 2021, 22:07 WIB
Hasil otopsi mengatakan Brown mengalami empat luka di lengan kanan dan satu di kepala. /Huffpost

Ponorogo Terkini - Seorang pria kulit hitam, Andrew Brown Jr tewas ditembak oleh seorang polisi di Carolina Utara, Amerika Serikat.

Dilansir dari HuffPost, Brown ditembak oleh seorang polisi yang sedang menjalankan pencarian terkait narkoba dan surat perintah penangkapan di rumahnya di kota Elizabeth City, Carolina Utara.

Otopsi dilakukan oleh seorang ahli patologi yang disewa oleh keluarga Brown. Pemeriksaan tersebut mencatat bahwa Brown mengalami empat luka di lengan kanan dan satu di kepala.

Baca Juga: 47 Tahun Tutup Mulut, Pembunuh Berantai Akui Bersalah atas Kasus Pembunuhan di Tahun 1974

Putra Brown, Khalil Ferebee, mempertanyakan mengapa para polisi melepaskan tembakan. “Kemarin saya bilang dia dieksekusi. Laporan otopsi ini menunjukkan kepada saya bahwa itu benar” kata Khalil.

“Jelas dia mencoba untuk kabur. Sudah jelas. Dan mereka menembaknya di belakang kepala?" lanjutnya.

Hasil otopsi datang sehari setelah keluarga Brown memperlihatkan video berdurasi 20 detik dari kamera tubuh salah satu wakil.

Baca Juga: Presiden AS Sebut Penanganan Perubahan Iklim Bisa Ciptakan Jutaan Pekerjaan

Chantel Cherry-Lassiter, pengacara lainnya yang melihat video tersebut, mengatakan bahwa petugas menembaki Brown ketika dia memegang kemudi mobil. Dia mengatakan di video itu menunjukkan Brown berusaha pergi tetapi tidak menimbulkan ancaman bagi petugas polisi.

Pengacara dari keluarga Brown juga merilis salinan sertifikat kematian, yang mencantumkan penyebab kematian Brown sebagai "luka tembak di kepala".

Sertifikat yang ditandatangani oleh pemeriksa medis setempat, menggambarkan kematian tersebut sebagai pembunuhan.

Penembakan itu memicu protes berhari-hari dan menyerukan keadilan untuk Brown. 

Menurut Undang-undang Carolina Utara memungkinkan lembaga penegak hukum untuk menunjukkan video kamera tubuh secara pribadi kepada keluarga korban, tetapi memerlukan pengadilan untuk menyetujui perilisan video untuk publik.

Tidak jelas seberapa cepat hakim dapat memutuskan atau seberapa cepat video akan dirilis untuk publik jika disetujui. Dalam kasus serupa, terkadang butuh waktu berminggu-minggu untuk menyelesaikan proses hukum secara penuh.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Huffpost

Tags

Terkini

Terpopuler