Taliban Kuasai Afghanistan, Pemerintah AS Didesak Evakuasi Warga Lokal Terafiliasi Amerika

17 Agustus 2021, 18:35 WIB
Ilustrasi tentara di kawasan Afghanistan. /Pixabay/ ArmyAmber

PONOROGO TERKINI - Penguasaan Taliban atas Afghanistan, menimbulkan kekhawatiran bagai sebagai warga negara tersebut, terutama yang selama ini memiliki kaitan dengan Amerika Serikat.

Maklum saja, selama dua puluh tahun Amerika Serikat (AS) menempatkan pasukannya di negara tersebut, banyak warga lokal yang bekerja untuk kepentingan mereka.

Warga lokal tersebut paling rentan menjadi sasaran Taliban, yang kini kembali menguasai Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Kepung Kabul, Suara Tembakan Terdengar di Berbagai Penjuru Ibu Kota Afghanistan

“Hal yang sangat kritis, sehingga Amerika Serikat harus menggunakan segala upaya untuk keselamatan dan keberangkatan warga Afghanistan yang terafiliasi dengan Amerika Serikat,” kata JC Hendrickson, pejabat senior Komite Penyelamat Internasional.

Dikutip dari Al Jazeera, Angkatan Udara Amerika Serikat menghentikan sementara misi evakuasi warga Amerika Serikat dan warga lokal pemegang visa imigran khusus melalui bandara Kabul, Senin 16 Agustus 2021.

Sehari sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat mengatakan tetap berkomitmen membawa warga lokal Afghan yang telah bekerja sama dengan mereka selama 20 tahun, demi keselamatan.

Baca Juga: Taliban Kuasai Hampir Semua Wilayah Afghanistan, Kejatuhan Kabul Hanya Tinggal Waktu

Pendukung hak-hak imigran mendesak pemerintah Amerika Serikat segera merealisasikan komitmen melindungi warga Afghan tersebut, sebelum Taliban mendapatkan mereka.

Proyek Bantuan pengungsi Internasional (IRAP) menilai tidak terlambat untuk mengevakuasi warga sipil Afghan, meski pemerintahan disana telah jatuh.

“Kita belum kehabisan waktu, kerahkan semua helikopter, semua pesawat terbang, sehingga banyak warga Afghan yang bisa diungsikan untuk mendapatkan perlindungan,” kata Suni Varghese, direktur kebijakan IRAP.

Menurut Varghese, pihaknya ingin memastikan banyak penerbangan dari Kabul dengan membawa penumpang warga Afghan sama banyak dengan warga Amerika yang masih ada di sana.

Pada 2009, Kongres Amerika meluncurkan program visa imigran khusus (SIV) bagi warga Afghanistan yang merasa khawatir akan keselamatan mereka karena bekerja dengan Amerika.

Mereka bersama keluarganya bisa berimigrasi ke Amerika Serikat, dan menurut data saat ini terdapat 18.000 pelamar SIV.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler