Taliban Larang TikTok dan PUBG Beroperasi di Afghanistan

24 April 2022, 08:23 WIB
TikTok dan PUBG dilarang beroperasi di Afghanistan /Pixabay/Solenfeyissa

PONOROGO TERKINI – TikTok dilarang beroperasi oleh Taliban di Afghanistan karena dinilai mengandung konten-konten yang tak panas.

Keputusan itu diambil dalam rapat kabinet, adalah pertama kalinya kelompok itu melarang aplikasi media sosial sejak kembali berkuasa tahun lalu.

Inamullah Samangani penguasa militan Afghanistan mengatakan konten-konten di TikTok kotor, sehingga aplikasi populer itu tidak selaras dengan hukum Islam.

Dengan tegas ia mengatakan melalui twitternya bahwa jaringan berbagi video TikTok juga menyesatkan generasi muda.

Baca Juga: Daftar 5 Platform untuk Download Video TikTok tanpa Watermark

Dalam rapat tersebut mereka memutuskan untuk memblokir game PUBG dan melarang saluran televisi Afghanistan menayangkan konten yang mereka anggap tidak bermoral.

Tindakan keras terhadap TikTok milik China hanyalah salah satu bagian dari kampanye kepolisian agama yang ketat dari Taliban.

Kebijakan lain termasuk menangguhkan pendidikan sekolah menengah untuk anak perempuan dan memaksa pekerja untuk menumbuhkan janggut.

Baca Juga: Video TikTok Hoaks Ucapan Duka Atas Meninggalnya Megawati, Sebut Sumbernya dari Keponakan Bu Mega

Mereka juga memerintahkan pengemudi taksi untuk tidak mengizinkan perempuan melakukan perjalanan lebih dari 43 mil tanpa anggota keluarga laki-laki.

“Kami telah menerima banyak keluhan tentang bagaimana aplikasi TikTok dan game PUBG membuang-buang waktu orang,”kata Inamullah Samangani dikutip ponorogoterkini.com dari The Sun.

“Kementerian komunikasi dan teknologi informasi diperintahkan untuk menghapus aplikasi dari server internet dan membuatnya tidak dapat diakses oleh semua orang di Afghanistan, imbuhnya.

Baca Juga: Indonesia vs Afghanistan Berakhir dengan Skor 0-1, Elkan Baggott Mengerang Kesakitan di Menit 55

Meskipun PUBG dan TikTok dilarang namun Facebook dan WhatsApp masih dapat diakses di negara tersebut.

Sebuah laporan mengungkapkan pada Januari tercatat sekitar 23 persen dari 40 juta penduduk Afghanistan memiliki akses ke internet, penggunaannya bahkan meningkat tujuh persen antara tahun lalu.

Pihak Byte Dance yang menaungi TikTok belum menanggapi terkait hal ini.* **

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler