Jangan Cuma Jadi Ajang Selfie, Ingatlah Tanda Kejadian Hari Kiamat Saat Gerhana Bulan

- 26 Mei 2021, 19:17 WIB
Waktu terjadinya Gerhana Bulan Total di wilayah Indonesia
Waktu terjadinya Gerhana Bulan Total di wilayah Indonesia /Dok. Kemenag

Ponorogo Terkini - Pada hari Rabu, 26 Mei 2021, terjadi gerhana bulan total atau Khusuful Qamar berlangsung sejak pukul 18:09 - 20:51 WIB. 

Sehubungan itu, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengimbau saat gerhana sedang terjadi umat Islam dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya. Kamaruddin Amin juga menganjurkan untuk menjalakan sholat gerhana

“Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan Salat Gerhana,” jelas Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Senin 24 Mei 2021.

Tuntunan Islam saat terjadi Gerhana:

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا  زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ

فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata: “Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga (matahari) kembali tampak.” (H.R. Al-Bukhari)

Baca Juga: Terduga Pelaku Pembakaran Al-Qur’an Sudah Digelandang Polisi, Ada Motif Asmara

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya syariat ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan. Seharusnya ini menjadi ajang untuk muhasabah diri.

Dilansir dari Kemenag, berikut ini syariat ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan.

1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah

Saat terjadinya gerhana matahari dan bulan, peristiwa ini mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat. Atau takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.

Baca Juga: 4 Tata Cara Berdoa yang Baik dan Benar Agar Keinginan Cepat Terkabul

2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam Salat Kusuf.

Diriwayatkan bahwa dalam salat kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka. Saat itu beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada umatnya.

Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka.

Karena itu, dalam salah satu khutbah Rasulullah SAW selesai salat gerhana, beliau bersabda, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (H.R. Muttafaq alaih).

3. Menyeru dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah"

Maksudnya adalah panggilan melakukan salat secara berjamaah.  Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (H.R. Abu 
Daud dan al-Nasa'i).

Tidak ada azan dan iqamah dalam praktek salat gerhana. Karena azan dan iqamah hanya berlaku pada salat fardhu yang lima.

4. Mengeraskan bacaan surat

Disunnahkan mengeraskan bacaan surat, apabila sedang melakukan salat gerhana baik itu pada siang atau malam hari. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW dalam salat gerhana (H.R. Muttafaq alaih).***

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah