Network
Ponorogo Terkini - Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang dianjurkan dilaksanakan seorang muslim yang memiliki suatu hajat atau keinginan tertentu.
Yang dimaksud hajat disini bukan berarti sesuatu yang melanggar syariat atau bersifat haram.
Karena perbuatan yang melanggar syariat islam sudah pasti akan ditolak Allah SWT.
Namun, jika kita tidak memiliki suatu hajat dan ingin melaksanakan sholat ini sah-sah saja.
Kita yang melaksanakan juga ikut mendapat beberapa keutamaan sholat hajat ini.
Adapun keutamaan sholat hajat :
1. Ditinggikan Derajatnya oleh Allah SWT
Semakin kita mendekatkan diri pada Allah SWT, semakin tinggi pula derajat kita sebagai hamba Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan hadist yang berbunyi :
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu (HR. Muslim)
Baca Juga: Doa Selepas Sholat Tahajud Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
2. Diampuni Dosanya
Manusia memang tidak luput dari adanya dosa.
Semakin bertambahnya umur manusia maka semakin tinggi kemungkinan dosa yang kita miliki.
Dengan mengerjakan ibadah wajib 5 waktu dan berbagai sunnah yang telah diajarkan Rasulullah SAW, Allah SWT akan mengampuni dosa kita.
3. Hajat yang Terkabul
Sebagaimana hadist Rasulullah SAW yang shahih yaitu :
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ يُتِمُّهُمَا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ مُعَجِّلاً أَوْ مُؤَخِّراً
“Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan sholat dua rakaat dengan sempurna maka Allah memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat.” (HR. Ahmad)
Baca Juga: Niat Sholat Tahajud Lengkap Beserta Tata Cara Pelaksanaannya
4. Dicintai Allah SWT
Sebagaimana yang tertulis dalam sebuah hadist, yaitu :
إِنَّ اللهَ تَعَالَـى قَالَ : مَنْ عَادَى لِـيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْـحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَـيَّ مِمَّـا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَـيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)
5. Akan pasrah dan ikhlas dengan segala ketentuan Allah SWT
Meskipun semua ketetapan sudah diatur oleh Allah SWT sebaik-baiknya, kita juga tidak boleh berputus asa dengan ketetapan Allah SWT.
Ketika berdoa, kita harus tetap memiliki prasangka yang baik dengan segala ketentuan Allah SWT dan ikhlas hasil apapun yang akan didapat. ***
Artikel Rekomendasi