Kisah Apriyani Rahayu: Berawal dari Raket Kayu dan Shuttlecock Jerami, Kini Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020

- 3 Agustus 2021, 11:40 WIB
Apriyani Rahayu, atlet muda dari Konawe, Sulawesi Tenggara kini meraih emas pada Olimpiade Tokyo 2020.
Apriyani Rahayu, atlet muda dari Konawe, Sulawesi Tenggara kini meraih emas pada Olimpiade Tokyo 2020. /Instagram/ @r.apriyanig

Baca Juga: Selamat, Pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Raih Medali Emas Badminton Olimpiade Tokyo 2020

“Ada raket Astec warna biru, gw inget banget. Terus itu raket gw satu-satunya. Setiap putus, senarnya bukan diganti tapi diiket ulang lagi dan setiap gw tidur, gw peluk raket,” lanjut pemenang Thailand Open 2021 ini.

Apriyani Rahayu mengaku badminton berawal dari sekadar hobi, tetapi akhirnya ia berani bermimpi tinggi sejak masuk klub di daerahnya.

“Awalnya dari hobi, sekedar hobi, gw terusin. Gw ngga pernah bermimpi, sebelum gw latihan di klub-klub kampung gw. Pas gw udah masuk klub, gw baru semakin tertarik (dengan badminton). Baru gw ada impian ‘bisa nih gw bisa’ …,” kata Apriyani Rahayu.

Ayah Apriyani Rahayu pun memberikan dukungan maksimal bagi putrinya. Salah satunya dengan menggalang dana dari orang-orang sekitar dan pejabat pemerintahan daerah.

Baca Juga: Raih Emas, Pasangan Ganda Putri Greysia Polii - Apriyani Rahayu Ukir Sejarah Baru

“Jadi setiap ada pertandingan seperti di Makassar gw naik kapal laut, 3 hari. Jadi bokap gw minta ke pemerintah, DPRD, Bupati. Bokap gw selalu mencari itu (dana). Bokap gw bertekad support gw semuanya,” papar Apriyani Rahayu.

Kadang Apriyani Rahayu berusaha menahan ayahnya. Namun ayahnya bersikeras, termasuk untuk membiayai perjalanan Apriyani Rahayu saat harus kembali ke Jakarta.

“Ngapain sih pa, udahlah kalau mereka mau bantu, bantu aja. (Bokap bilang) Yaudahlah harus seperti ini. Bokap tau kita kurang (akhirnya tetap menggalang dana) sampai piagam-piagam gw dibawa (untuk mencari dana),” kenangnya.

Apriyani Rahayu mengaku pengalamannya di masa kecil menempa dirinya menjadi pribadi kuat seperti saat ini.

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: PBSI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini