Situs Tutari, Cagar Budaya Megalitik Papua Bertajuk Sejarah Peradaban Masa Lampau

- 7 September 2021, 12:00 WIB
Situs Tutari sebagai salah satu cagar budaya megalitik di Papua
Situs Tutari sebagai salah satu cagar budaya megalitik di Papua /Instagram/@balai.arkeologi.papua

PONOROGO TERKINI – Papua sebelumnya sudah terkenal dengan panorama keindahan alam yang mengelilinginya.

Selain itu, papua juga memiliki kekayaan sejarah maupun budaya yang masih dijaga oleh masyarakatnya.

Salah satu cagar budaya yang baru-baru ini dipublikasikan oleh Balai Arkeologi Papua adalah Tutari.

Baca Juga: Mengunjungi De Djawatan Banyuwangi, Lokasinya Mirip Hutan di Film The Lord of The Rings

Penamaan Tutari diambil dari nama salah satu suku di barat Danau Sentani. Suku Tutari yang berada di Kampung Doyo Lama dianggap sebagai nenek moyang dari kampung tersebut.

Situs Tutari merupakan salah satu cagar budaya yang mengandung sejarah kisah masa lampau.

Situs Tutari mempunyai berbagai macam bentuk megalitik yang berada di bukit Teletubbies, di sekitar Danau Sentani.

Baca Juga: Situs Peradaban Tutari di Masa Megalitikum, Papua Bukan Hanya Cendrawasih Saja

Batu-batu megalitik yang berada di Situs Tutari di antaranya susunan batu temugelang, batu berjajar, batu-batu berlukis, dan kelompok menhir.

Secara singkat, batu-batu yang ada di Situs Tutari berada di enam sektor. Sektor pertama terdapat batu berlukis yakni 147 karya lukis di atas 115 bongkahan batu.

Lukisan yang tergores pada batu tersebut mempunyai berbagai jenis motif seperti flora, matahari, manusia, dan satwa.

Baca Juga: Wisata Telaga Sarangan Magetan, Simpan Legenda Sepasang Suami Istri Menjadi Naga

Sektor lainnya yakni batu berjajar terdiri dari tatanan dua deret batu yang disusun berjajar sebanyak 70 batu di sebelah kanan dan 44 batu di sebelah kiri. Kelompok batu tersebut dianggap sebagai kelompok menhir.

Sektor batu temu gelang juga terdapat di Situs Tutari yaitu tatanan batu yang melingkar dan satu ujung lainnya saling bertemu.

Sektor terakhir adalah batu tegak yang berada di puncak Bukit Tutari dengan ukuran beragam.

Situs Tutari dapat dijangkau dengan berkendara sejauh 7 kilometer dari Bandara Udara Sentani atau berkendara sekitar satu jam dari kota Jayapura.

Peneliti Arkeologi Jayapura seperti yang dikutip dalam website Indonesia.go.id menyatakan bahwa Situs Tutari dimanfaatkan masyarakat Tutari sebagai pusat kegiatan kegamaan.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini