Ponorogo Terkini - Jusuf Hamka pengusaha sukses sektor jalan tol merasa harus kritisi perbuatan oknum bank syariah.
Pejabat PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk tersebut dengan lantang menyebut bank syariah hanya sebuah label.
Jusuf Hamka memutuskan speak up melalui kanal Youtube Deddy Corbuzier, 24 Juli 2021, karena mengajak sesama korban penipuan oleh bank syariah swasta untuk bersama-sama membuat laporan ke pemerintah.
Baca Juga: Jusuf Hamka Curhat ke Deddy Corbuzier Pengalaman Tak Menyenangkan dengan Bank Syariah Indonesia
Anak angkat dari Buya Hamka ini juga menyebutkan jika bank syariah yang dikelola pemerintah Indonesia berjalan dengan cukup baik.
Sebaliknya bank swasta syariah harus diperbaiki prosedur kerjanya.
“Kita menggalakkan syariah, semua bank swasta sekarang ada unit syariahnya, tetapi tidak boleh mereka melakukan cara dengan konvensional dikemas syariah,” ungkap Jusuf Hamka dikutip Ponorogo terkini dari Youtube Deddy Corbuzier 24 Juli 2021.
Jusuf Hamka juga menambahkan jika masyarakat masih belum begitu paham mengenai perbankan syariah.
Dirinya menyebut jika seharusnya bank syariah melakukan bagi hasil, tetapi apa yang dialaminya bukan demikian.
“Hasil kalau lagi untung kita bagi, kalau lagi buntung disuruh kita telen sendiri,” geram Jusuf Hamka.
Menurut Jusuf Hamka pihak bank syariah memperoleh keuntungan dari nasabah yang meminjam kepada mereka.
Baca Juga: Budi Sadikin Dukung Penuh Gerakan Indonesia Pasti Bisa, Deddy Corbuzier Ajak Semua Pihak Terkait
Sementara oknum bank bisa memperoleh bonus lebih besar yang menyebabkan oknum bank syariah swasta berperilaku kejam kepada nasabah.
Jusuf Hamka meminta agar pemerintah membenahi sistem perbankan syariah dalam bank swasta. Mengingat adanya unit syariah di semia bank swasta mengikuti program dari pemerintah.
“Tetapi begitu ada unit syariah, entah mereka tidak mengerti syariah atau terlalu mengerti dengan dikemas syariah umat seperti kerbau yang dicocok hidungnya nurut saja, kemudian ‘digorok lehernya’,” tutur Jusuf Hamka tanggapi sistem bank syariah swasta.***