Network
“Saya pikir bahwa hoaks dan fitnah terkait keberangkatan haji tahun ini sudah sangat meresahkan dan berpotensi membuat rakyat di bawah terprovokasi karena termakan informasi yang tidak benar seperti dari Haikal Hassan dan Rizal Ramli,” ungkap Ferdinand Hutahaean.
Ia juga mengatakan bahwa terdapat sejumlah pihak yang seakan dengan sengaja mencari panggung hanya demi mendapatkan perhatian publik.
Salah satu cara mendapatkan perhatian publik itu dengan menyebarkan kabar burung.
Baca Juga: Humphrey Pecahkan Rekor Banteng Terkecil di Dunia, Cuma Setinggi 67 cm
“Banyak sekali orang-orang yang ingin dan berharap dapat panggung perhatian dari calon jamaah haji dengan asal berkomentar, menyudutkan pemerintah, menyalahkan dan memfitnah seolah @jokowi menggunakan dana haji untuk infrastruktur hingga tak mampu berangkatkan haji tahun ini. Menyesatkan!" ungkapnya, sebagaimana dikutip dari akun Twitter @FerdinandHaean3 yang diunggah pada Minggu, 6 Juni 2021 kemarin.
Ferdinand Hutahaean juga menyampaikan dengan adanya kabar hoaks mengenai dana haji yang dialihkan, secara politik bisa menyebabkan kerugian untuk partai-partai politik yang mendukung Jokowi.
“Ketika hoaks tentang dana Haji 2021 itu diterima rakyat sebagai kebenaran, maka stabilitas politik akan mudah goncang, karena rakyat akan mudah marah dan menarik dukungan dari @jokowi, soal haji ini sangat sakral, impian ratusan juta rakyat yang antrenya jauh,” tambahnya..
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga langsung menanggapi kabar terkait pengalokasian dana haji itu,.
Kominfo juga telah mengonfirmasi bahwa kabar tersebut hoaks.
“Setelah ditelusuri, klaim bahwa Presiden Joko Widodo telah menggunakan dana haji Rp38,5 triliun adalah salah. Faktanya, dana haji saat ini masih tersimpan di rekening Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam bentuk Valuta Asing dan Rupiah. Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu mengatakan, tak ada dana haji yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur,” tulis Kominfo di laman resminya.
Artikel Rekomendasi