Profil Anindya Novyan Bakrie, yang Berdampingan dengan Arsjad Rasjid

- 29 Juni 2021, 19:59 WIB
WAKIL Ketua Kadin Indonesia Anindya Bakrie (kanan) bersalaman dengan Ketua Kadin Jabar Periode 2019-2024 Tatan Pria Sudjana pada acara pelantikan pengurus Kadin Jabar Periode 2019-2024 di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa 9 April 2019.*/ADE BAYU INDRA/PR
WAKIL Ketua Kadin Indonesia Anindya Bakrie (kanan) bersalaman dengan Ketua Kadin Jabar Periode 2019-2024 Tatan Pria Sudjana pada acara pelantikan pengurus Kadin Jabar Periode 2019-2024 di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa 9 April 2019.*/ADE BAYU INDRA/PR /Ade Bayu Indra/

Ponorogo Terkini - Anindya Novyan Bakrie ketenarannya kian meroket, semenjak namanya masuk bursa pencalonan Ketua Umum Kadin periode 2021-2026.

Namun dua calon Ketua umum, yakni Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid, sepakat berbagi peran tanpa harus bertarung di arena munas.

Anindya atau akrab dipanggil Anin, lahir di Jakarta pada 10 November 1974 dari pasangan Aburizal Bakrie dan Tatty Murnitriati.

Ia merupakan anak tertua dari tiga bersaudara dalam keluarga Bakrie.

Kakak dari Anindhita Bakrie dan Anindira Ardiansyah Bakrie sejak kecil dibesarkan dalam nilai-nilai bisnis Bakrie Group.

Anin kecil tidak asing dengan  nilai-nilai kewirausahan dan kesederhanaan.

Meski lahir dari keluarga pengusaha kaya, Anindya Bakrie tetap mau belajar dan bekerja keras sehingga mengantarkannya ke tangga kesuksesan.

Baca Juga: Profil Arsjad Rasjid Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2021-2026

Anindya memiliki tanggung jawab dan peran besar memajukan Bakrie Group. Termasuk menjadi salah satu pendiri perusahaan Visi Media Asia.

Di luar bisnis, ia juga mendirikan Bakrie Center Foundation sebagai wadah filantropi.

Nilai-nilai pendidikan sangat penting bagi keluarga Bakrie , terbukti dengan sederet nama sekolah dan perguruan bergengsi. Sebagai tempat Anindya Bakrie mengenyam pendidikan.

Anin menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Triguna, dirinya lulus pada tahun 1986. Setelahnya ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Katolik khusus pria.

Sebelum bersekolah di Phillips Academy, Andover, Massachusetts, sebuah sekolah menengah atas di United States, Anindya sempat mengenyam pendidikan di SMA Pangudi Luhur 1 Jakarta, pada usia 18 tahun.

Hal tersebut membuatnya harus beradaptasi di Phillips Academy, khususnya dalam sisi komunikasi. Pasalnya kala itu kemampuan berbahasa Inggris Anin masihlah terbatas.

Lantaran jenjang pendidikan sebelumnya menggunakan bahasa pengantar Indonesia.

Diwartakan oleh Berita DIY, Kerja keras tidak pernah membohongi hasil, terbukti Anindya Bakrie berhasil melanjutkan pendidikan pada major Teknik Industri di Northwestern University.

Baca Juga: Dua Bos Besar TV Swasta di Indonesia Sepakat Jadi Calon Ketua Kadin

Pada tahun 1995 Anindya mengambil studi dari Global Management Immersion Experience (GMIX) program di Stanford Graduate School of Business California, Amerika Serikat.

Anindya Bakrie lantas memulai karier sebagai banker investasi di Salomon Brothers, Wall Street,  Amerika Serikat pada tahun 1996.

Kemudian pada 1998 kembali ke Indonesia pasca kerusuhan atas permintaan sang ayah, Aburizal Bakrie.

Selama periode tersebut, perusahaan memiliki hutang sebesar 1,2 miliar USD yang kemudian diubah menjadi ekuitas pada tahun 2001.

Baca Juga: Fakta Ikan Buntal, Ikan Beracun Tewaskan 4 Warga Sikka Nusa Tenggara Timur

Keberhasilannya dalam mentransformasi perusahaan diangkat menjadi cover story untuk Warta Ekonomi pada tanggal 20 Desember 2017.

Sejak 2002, Anindya Bakrie merupakan manajer portofolio BAPEPAM dan memegang Izin Pengelolaan Investasi di Indonesia.

Anin kemudian berusaha menjembatani mahasiswa untuk dapat mengenyam Pendidikan di Stanford Business School melalui Bakrie Center Foundation.

Perjalanan karir dan pendidikan rupanya berjalan sama cemerlangnya bagi Anindya Nofyan Bakrie.

Dirinya banyak terlibat di berbagai organisasi, beberapa diantaranya adalah Federasi Olah Raga Karate-Do Indonesia, Persatuan Renang Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan The Asia Pacific Media Forum (APMF).

Baca Juga: Puluhan Negara Sudah Lebih Dulu, Indonesia Baru Beri Lampu Hijau untuk Vaksin Anak-anak

Sementara itu Anindya Nofyan Bakrie dalam Bakrie Group, menjabat sebagai Deputi COO dan Direktur Pelaksana PT Bakrie & Brothers Tbk.

Pada tahun 2004 Anin mengembangkan bisnis dalam dunia telekomunikasi dibawah bendera PT Bakrie Telecom Tbk (Esia).

Setelah berkiprah lama di bidang industri telekomunikasi, pada tahun 2007, Anindya Bakrie merambah bisnis media.

Dia  menjadi Presiden Komisaris PT Lativi Karya (tvOne), dan Presiden Direktur PT Visi Media Asia,.  Banyak perubahan dilakukannya dalam dunia media televisi dan online.

Anin juga membuktikan kemampuannya dengan mendapat penghargaan sebagai Young Entrepreneur of the Year pada Desember 2010 untuk Asia Pacific Entrepreneurship Awards.

Termasuk penghargaan Sepuluh Pemuda Berprestasi Indonesia oleh Junior Chamber International pada 21 April 2012.

Baca Juga: Aturan Perjalanan ke Singapura, Negara Tetangga yang Siap Berdamai dengan Covid-19

Pada tahun 2018, Anindya Bakrie mengikuti Program People's Bank of China School of Finance (PBCSF) EMBA di Universitas Tsinghua. Bersama dengan CEO Grab Anthony Tan dan Michael Sampoerna.

Bukan hal yang aneh jika nama Anindya Nofyan Bakrie sebagai generasi ketiga digadang-gadang menjadi penerus bisnis Bakrie Group.

Anindya saat ini telah resmi menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Pemberdayaan Daerah di Kamar Dagang dan Industri Indonesia.

Mendapat penunjukkan langsung oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia, di mana Jack Ma adalah anggota mitra Tiongkok dan Carlos Slim merupakan anggota dari mitra Meksiko.***

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini