Meskipun di awal tahun 2021 ia tidak bisa berlatih karena gempa yang merusak banyak bangunan, tapi ia bertekad kuat untuk bisa memecahkan rekor dengan sekuat tenaga.
Tentu saja waktu yang dibutuhkan untuk berlatih tidaklah sebentar. Setidaknya Budimir Sobat harus berlatih selama beberapa minggu untuk bisa menyempurnakan teknik pernapasannya dan berlatih lebih keras untuk bisa memecahkan rekor ini.
"Rekor ini tidak datang secara kebetulan. Saya mengerahkan semua upaya saya di dalamnya. Saya mempersiapkan diri untuk rekor ini selama lebih dari 3 tahun. Saya telah berlatih 6 hari dalam seminggu," tambahnya.
Budimir mengaku bahwa salah satu motivasi terbesarnya adalah putrinya yang berusia 21 tahun bernama Sasa.
"Motivasi terbesar dari semuanya adalah putri saya Sasa yang berusia 21 tahun yang menderita autisme. Hasil dari rekor ini memberi saya ruang media dan kemudian saya dapat berbicara tentang kesadaran autisme," ujar Budimir.
Dengan total waktu 24 menit 37,36 detik ia mampu mengalahkan rekor sebelumnya dan menjadi kebanggaan untuknya.
"Freediving pertama-tama adalah olahraga mental. Jika Anda bisa lebih kuat dari apa yang Anda pikirkan, Anda akan berhasil."***
Artikel Rekomendasi