Ponorogo Terkini – Seorang istri bernama Corinna Smith (59) menyiram suaminya Michael Baines (80) dengan gula mendidih.
Dilansir dari Metro, kejadian tersebut terjadi di rumah mereka yang berada di Neston, Cheshire, Inggris.
Akibat ulah dari Corinna Smith itu, Michael Baines menderita luka bakar serius di sepertiga tubuhnya dan bahkan harus melakukan operasi hingga cangkok kulit.
Namun sangat disayangkan Michael Baines meninggal dunia pada 18 Agustus tahun lalu usai lima minggu dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Dibakar Api Cemburu, Seorang Pria di Inggris Nekat Meledakkan Rumahnya
Gula mendidih yang disiramkan ke tubuh Michael Baines merupakan campuran dari dua ceret air mendidih dan tiga kantong gula.
Campuran bahan tersebut membuat cairan lebih kental dan lengket sehingga bisa meresap ke dalam kulit.
Bahkan kulit di bagian lengan dan tangan kanan Michael Baines terkelupas.
Beruntungnya kejadian tersebut diketahui tetangga dan Corinna Smith mengakui perbuatannya itu.
“Saya telah menyakitinya sangat parah, saya pikir saya telah membunuhnya,” ujar Corinna Smith ke tetangganya.
Baca Juga: Unggah Video Sindiran ke Pemerintah, Kiki Saputri: Ini Bukan Kritik, Cuma Nyindir Menggelitik
Saat ditemukan oleh polisi, kondisi Michael Baines sangat mengenaskan.
Polisi menemukan Michael Baines merintih kesakitan di tempat tidur, sebelum dia dilarikan ke rumah sakit pada 14 Juli 2020.
Michael Baines sempat mengatakan ke polisi perbuatan istrinya itu dan keinginan Michael Baines untuk mati.
“Dia menuangkan air mendidih ke seluruh tubuhku. Aku hanya ingin mati,” ungkap Michael Baines.
Pada Jumat lalu, Corinna Smith akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan minimal hukuman 12 tahun akibat perbuatannya itu.
Corinna Smith bahkan sempat mengaku bahwa ia melakukan hal tersebut karena telah kehilangan kendali.
Paul Hughes selaku Kepala Detektif Inspektur dari Direktorat Kejahatan Besar Kepolisian Cheshire mengatakan perbuatan yang dilakukan oleh Corinna Smith sangat kejam.
“Smith membunuh suaminya Michael dengan cara yang menyakitkan dan kejam,” tutur Paul Hughes.
“Michael adalah seorang pria tua yang berjuang untuk hidupnya setelah serangan itu tetapi sayangnya pada akhirnya dia meninggal,” tambahnya lagi.***