Petinggi WHO Murka karena Ada Ketimpangan Stok Vaksin Covid-19

6 Agustus 2021, 05:10 WIB
Tedros Adhanom Ghebreyesus geram pembagian vaksin Covid-19 tak merata /Dokumen WHO.int

Ponorogo Terkini - WHO pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, menyerukan moratorium suntikan vaksin Covid-19 untuk mengatasi ketidakadilan drastis dalam distribusi dosis antara negara kaya dan miskin.

Organisasi kesehatan dunia ingin setiap negara telah memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasinya pada akhir September, setidaknya 40 persen pada akhir tahun, dan 70 persen pada pertengahan 2022.

Badan kesehatan WHO selama berbulan-bulan bahkan ‘mengamuk’ melawan ketidak seimbangan yang mencolok, mereka menyebutnya sebagai kemarahan moral.

Kepala Organisasi WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, secara aktif mendesak negara-negara dan perusahaan pengendali pasokan dosis vaksin Covid-19, untuk segera memprioritaskan negara-negara yang kurang kaya.

Baca Juga: Pebalap F1 Lewis Hamilton Alami Pusing usai Sembuh Covid-19, WHO Sebut Gejala Long Covid

"Untuk mewujudkannya, kita membutuhkan kerja sama semua orang, terutama segelintir negara dan perusahaan yang mengendalikan pasokan vaksin Covid-19 global." Ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip Ponorogo Terkini dari France24.

Menurut hitungan Alpha Fetoprotein (AFP), sekitar 4,27 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan secara global.

Sementara itu, negara dengan kategori berpenghasilan tinggi versi Bank Dunia, 101 dosis tersedia untuk 100 orang penerima vaksin.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Vaksin Sinovac Buatan China tidak Manjur?

Angka tersebut menurun pada 29 negara berpenghasilan terendah, dimana 1,7 dosis per 100 orang.

Hal ini menanggapi ketersediaan melimpah vaksin Covid-19 untuk populasi Uni Eropa, berbanding terbalik dengan populasi di Afrika yang bahkan kurang dari 2 persen.

Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan jika Israel bulan Juli lalu mulai meluncurkan suntikan pendorong untuk usia di atas 60-an, dan Jerman mengatakan Selasa, 3 Agustus mulai menawarkan dosis ketiga vaksin Pfizer, BioNTech dan Moderna, Inggris juga akan menawarkan 32 juta warganya suntikan ketiga mulai awal September.***

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: France 24

Tags

Terkini

Terpopuler