Kacamata Berlapis Berlian Zamrud Era Mughal India Dilelang 48,4 Miliar

11 Oktober 2021, 06:43 WIB
Dua kacamata era Mughal di India yang dilelang /Instagram/@sothebys

PONOROGO TERKINI - Dua pasang kacamata berlapis berlian langka dari era Mughal abad ke-17 di India akan dijual di lelang di London pada bulan ini.

Dua pasang kacamata tersebut diukir dari zamrud dan berlian yang masing-masing bernilai sekitar £1,5 juta hingga £2,5 juta atau setara dengan Rp28,5 miliar – Rp48,4 miliar.

Kacamata pertama yang memiliki nama Gate of Paradise itu akan dipamerkan untuk dilelang pada 27 Oktober di rumah lelang Sotheby.

Baca Juga: Lars Vilks si Pembuat Kartun Nabi Muhammad Tewas Bersama 2 Polisi yang Mengawalnya

Media Independent melaporkan Gate of Paradise memiliki berat lebih dari 300 karat yang diyakini zamrud tersebut diimpor dari tambang Columbia.

Columbia terkenal dengan kualitas batu permata terbaik.

Dan kacamamata yang kedua hanya berupa lensa berlian yang diberi nama Halo of Light itu diukir dari berlian 200 karat tunggal yang ditemukan di tambang Golconda di negara bagian Andhra Pradesh, India selatan.

Baca Juga: Pekerja Bantuan dari WHO Diduga Terlibat Eksploitasi Seksual di Kongo, 29 Korban Sedang Hamil

Rumah lelang memperkirakan bahwa berlian itu terbesar yang pernah ditemukan.

"Kualitas dan kemurnian batu permata itu luar biasa dan batu sebesar ini tidak diragukan lagi merupakan cadangan seorang kaisar,"pernyataan dari Sotheby's.

Meskipun tidak jelas yang membuat kacamata ini tetapi gaya pemotongannya sudah memiliki teknologi penggergajian.

Para ahli memprediksi kacamata tersebut dibuat pada abad ke-17.

“Keingintahuan yang luar biasa ini menyatukan segudang benang — dari penguasaan teknis pemotong dan kejeniusan pengerjaan hingga visi pelindung yang memilih untuk membuat dua pasang kacamata yang sangat berbeda dari yang pernah ada sebelumnya,” kata Edward Gibbs, ketua Sotheby's untuk Timur Tengah dan India.

Kedua kacamata itu dimiliki oleh keluarga pangeran India sampai mereka menjualnya ke pembeli Eropa pada 1980-an.***

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: independent.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler