PONOROGO TERKINI - Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan website resmi mereka terkena serangan cyber.
Serangan tersebut sudah memasuki hari kedua dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kementerian Pertahanan mengatakan peretas masih membombardir situs websitenya.
Namun mereka tidak menyebutkan siapa yang berada di balik insiden peretasan tersebut.
Baca Juga: Inggris dan Amerika Serikat Belum yakin Rusia Sudah Tarik Pasukannya dari Perbatasan Ukraina
Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina secara implisit menuding bahwa peretasan merupakan ulah dari Rusia.
"Tidak menutup kemungkinan bahwa penyerang menggunakan taktik trik kecil yang kotor karena rencana agresifnya tidak berhasil dalam skala besar," kata pihak Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina.
Dilansir ponorogoterkini.com dari Reuters, sementara itu Layanan Keamanan Federal Rusia tidak segera menjawab ketika Reuters meminta konfirmasi.
Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy Berharap Joe Biden Segera Datangi Negaranya
Atas serangan tersebut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden angkat suara.
Ia menyampaikannya dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih, pada Selasa, 15 Februari 2022.
Joe Biden mengatakan bahwa negaranyanya tidak akan tinggal diam apabila Rusia mengganggu sekutu dan sekutunya.
“Jika Rusia menyerang Amerika Serikat atau sekutu kami melalui cara asimetris seperti serangan siber yang mengganggu terhadap perusahaan kami atau infrastruktur penting, kami siap untuk meresponsnya,” ungkap Joe Biden.
Sejauh ini, Rusia selalu menyangkal rencana untuk menyerang Ukraina.
Mereka juga mengklaim sudah menarik pasukan dari perbatasan Ukraina, pasukan tersebut ditempatkan karena sedang berlatih.***