Baca Juga: Rumah Sakit COVID-19 di Irak Terbakar, 27 Pasien Kehilangan Nyawa
Otoritas Kesehatan Korea Selatan melakukannya dengan tujuan untuk mencapai kekebalan kawanan pada November.
Negara ini telah memulai kampanye penyuntikannya pada akhir Februari. Vaksin yang digunakan untuk mencapai tujuan ini berasal dari raksasa perusahaan farmasi seperti AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson's Janssen, dan Novavax.
Hingga Sabtu tengah malam, 2.260.639 orang, atau 4,4 persen dari populasi Korea Selatan telah menerima satu dosis vaksin COVID-19. Jumlah penerima vasin ini naik 64.344 orang dari sehari sebelumnya.
Sementara 104.538 orang atau 0,2 persen dari populasi telah divaksinasi dengan dua dosis, atau berarti naik 5.769 dari hari sebelumnya.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mencatat dari seluruh proses vaksinasi di negara itu penggunaan vaksin AstraZeneca mengambil porsi lebih besar atau 1.311.996 dosis, sedangkan Pfizer menyumbang 948.643 dosis.
Sebanyak 13.529 kasus efek samping setelah vaksinasi telah dilaporkan, meskipun 13.285 di antaranya merupakan gejala ringan. Sedangkan ada 58 laporan kematian setelah vaksinasi.
Baca Juga: India di Pusaran COVID-19, 1 Orang Meninggal Setiap 5 Menit
Saat ini terdapat 204 pusat suntikan di seluruh negeri, tetapi negara berencana untuk membuka 53 pusat tambahan pada Kamis pekan depan untuk mempercepat vaksinasi.
Ancaman Gelombang Keempat Pandemi COVID-19 di Korea Selatan
Artikel Rekomendasi