Demo Besar-besaran Terjadi di Kuba, Dipicu Krisis Ekonomi akibat Pandemi Covid-19

- 20 Juli 2021, 12:51 WIB
Ilustrasi unjuk rasa
Ilustrasi unjuk rasa /Unsplash/Alex Radelich

Ponorogo Terkini Dalam minggu-minggu ini puluhan jalan di Kuba seakan berubah menjadi medan pertempuran politik karena demo (unjuk rasa) yang dilakukan secara besar-besaran.

Di bawah cengkeraman ketat rezim Komunis perbedaan pendapat jarang terjadi, namun pada akhirnya protes sempat terjadi di 40 kota dan para aktivis menuntut tindakan atas krisis ekonomi yang terjadi imbas Covid-19.

Dilansir dari Mirror, lebih dari 140 orang telah ditangkap dan satu orang dipastikan tewas, karena warga menuduh polisi melepaskan tembakan ke arah demonstran.

Baca Juga: China Siap Rampungkan Kilat Stadion Nasional untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing

Miguel Diaz-Canel selaku presiden Kuba sedang berada di bawah tekanan karena harus mengatasi krisis pangan yang membuat warga sipil kelaparan.

Saat ini Kuba dilanda gelombang baru Covid-19, para aktivis muda menyerukan untuk dijatuhkannya kediktatoran dalam pemberontakan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kuba menjadi pelopor perawatan kesehatan di Amerika Latin dan menjadi salah satu negara kecil yang telah mengembangkan vaksinnya sendiri.

Baca Juga: Mike Tyson, Legenda Tinju Kelas Berat Ungkap Kisah Kelam Hidupnya selama di Penjara

Selama gelombang pertama Covid-19 pada musim panas lalu, kematian akibat Covid-19 sangat minim di Kuba namun sayangnya mengalami penurunan ekonomi selama pandemi berlangsung.

Dalam beberapa minggu terakhir kasus Covid-19 menjadi yang terburuk di Kuba, bahkan pada hari Minggu lalu saja dilaporkan ada 6.750 kasus dan 31 kematian.

Di balik banyaknya pasien Covid-19, rumah sakit di Kuba berjuang dan bahkan dibiarkan tanpa adanya air.

Seorang perawat di Rumah Sakit Provinsi Faustino Perez, di kota utara Matanzas mengatakan bahwa lebih dari enam jam tidak ada air di rumah sakit.

“Tidak ada tempat tidur atau tandu, rumah sakit tanpa air selama lebih dari enam jam dalam dua hari,” tuturnya.

Selain itu, kekurangan makanan seperti ayam, susu, dan mentega telah menyebabkan kenaikan harga, dan para ahli memperingatkan harga bisa melonjak hingga 900 persen dalam beberapa bulan mendatang.

Dalam beberapa tahun terakhir, di Kuba sering terjadi pemadaman listrik karena kekurangan pasokan bahan bakar.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: mirror.co.uk


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x