Network
PONOROGO TERKINI – Microsoft (MSFT.O) dalam sebuah laporannya pada hari Rabu, mengklaim bahwa peretas pemerintah Rusia melakukan beberapa operasi siber terhadap Ukraina dalam satu tahun terakhir.
Microsoft membeberkan bahwa sebagian peretasan memainkan peran yang lebih besar dalam konflik Rusia-Ukraina.
Para peneliti menemukan serangan digital dimulai satu tahun sebelum Rusia melakukan invasi pada 24 Februari lalu.
Baca Juga: Fans Lucas WayV Sewa Tim Penyidik Siber, Temukan Bukti Rekayasa Skandal Kencan sang Idola
Antara tanggal 23 Februari dan 8 April, Microsoft mengatakan, pihaknya mengamati total 37 serangan siber destruktif Rusia di Ukraina, dikutip dari Reuters.
“Jenderal dan mata-mata Rusia telah mencoba menjadikan serangan siber sebagai bagian dari upaya perang mereka saat mereka berjuang di medan perang,” kata Thomas Rid, seorang profesor Studi Strategis di Sekolah Studi Internasional Lanjutan Paul H. Nitze di Universitas Johns Hopkins.
Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia di Washington belum memberikan keterangan terkait dengan pemberitaan ini.
Baca Juga: Dua Tips Lindungi Data Pribadi di Dunia Maya agar Terhindar dari Kejahatan Siber
Microsoft mengatakan peretasan dan operasi militer Rusia bekerja bersama-sama dengan target yang ditetapkan.
Namun, Perusahaan teknologi itu mengatakan tidak dapat menentukan apakah korelasi ini didorong oleh pengambilan keputusan yang terkoordinasi atau hanya karena tujuan bersama.
Artikel Rekomendasi