5 Adab Ketika Bertamu dalam Agama Islam Sesuai Ajaran Rasulullah

13 Juli 2021, 14:27 WIB
Ilustrasi. Ada 5 adab bertamu dalam Islam sesuai Ajaran Rasulullah saw /Pixabay/mucahityildiz

Ponorogo Terkini - Agama Islam merupakan agama yang paling sempurna karena segala sesuatunya sudah diatur dan diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Setiap muslim juga dianjurkan untuk menjaga silaturahmi dengan sesama muslim lainnya. Bertamu juga merupakan salah satu bentuk silaturahmi.

Namun, ketika akan bertamu ke rumah orang lain juga ada adab dan etikanya yang telah diajarkan Rasulullah SAW.

Baca Juga: Adab sebelum Tidur dalam Agama Islam Sesuai Ajaran Rasulullah

Berikut ini merupakan adab dan etika ketika bertamu di tempat orang lain:

1. Tidak Mengintip Rumah Orang Lain Tanpa Izin 

Dalam hadist Rasulullah SAW bersabda:

“Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu.” (HR. Bukhari Kitabul Isti’dzan)

2. Tidak Menghadap Pintu Langsung Saat Mengetuk

Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa:

“Adalah Rasulullah SAW jika mendatangi suatu pintu dan akan meminta izin, beliau tidak menghadap ke arah pintu. Akan tetapi beliau berada di sebelah kiri, atau kanannya. Jika diizinkan beliau baru masuk, jika tidak beliau pun kembali.” (HR Bukhari)

Baca Juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan Beserta Bacaan Latin dan Tata Cara Pelaksanaanya

3. Mengucapkan 3x Salam

Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa:

Seperti yang diriwayatkan dalam hadits berikut “Dari Abu Musa Al-Asy’ary RA, dia berkata: Rasulullah bersabda, ‘Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!’” (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Berjabat Tangan Setelah Bertemu Tuan Rumah Kecuali Lawan Jenis

Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa:

“Dari al-Bara’ bin ‘Azib RA, dia berkata, Rasulullah bersabda, ‘Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.‘ ” (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

5. Jika Diminta Pulang Maka Hendaknya Pulang

Sesuai Firman Allah dalam Al-Quran:

يَاأََيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا لاَ تَدْخُـلُوْا بُيُـوْتَ النَّبِي ِّإِلاَّ أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَـعَامٍ غَيْرَ نَاظِـرِيْنَ إِنهُ وَلِكنْ إِذَا دُعِيْتُمْ فَادْخُلُوْا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِـرُوْا وَلاَ مُسْتَئْنِسِيْنَ لِحَدِيْثٍ إَنَّ ذلِكُمْ كَانَ يُؤْذِى النَّبِيَّ فَيَسْتَحِي مِنْكُمْ وَاللهُ لاَ يَسْتَحِي مِنَ اْلحَقِّ

 

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak makanannya! Namun, jika kamu diundang, masuklah! Dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan! Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi. Lalu, Nabi malu kepadamu untuk menyuruh kamu keluar. Dan Allah tidak malu menerangkan yang benar.” (Qs. Al Azab: 53)***

Editor: Yanita Nurhasanah

Tags

Terkini

Terpopuler