Ponorogo Terkini – Wisatawan dari Amerika Serikat (AS) dan sebagian besar Eropa yang telah menerima vaksin Covid-19 secara penuh akan dapat memasuki Inggris tanpa dikarantina mulai pekan depan.
Dikutip dari AP News, pemerintah Inggris mengizinkan orang yang telah menerima kedua dosis vaksin Covid-19 yang disetujui oleh FDA di AS atau oleh European Medicines Agency, tidak perlu lagi menjalankan isolasi diri selama 10 hari setelah memasuki Inggris.
Namun, ada satu pengecualian bagi Prancis. Inggris menilai Prancis memiliki risiko lebih tinggi karena kehadiran varian beta, sehingga pengunjung dari Prancis akan terus menghadapi karantina.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Inggris Positif Covid-19, Lonjakan Kasus akibat Varian Delta jadi Sorotan
Perubahan aturan mulai berlaku pada pukul 4 pagi waktu Inggris pada hari Senin 2 Agustus 2021.
Langkah yang disambut oleh industri perjalanan Inggris yang sedang tertekan di tengah masa pandemi.
"Pemulihan jangka panjang dari seluruh ekonomi kita juga tergantung pada pembukaan kembali Inggris untuk arus orang dan perdagangan dua arah," kata Claire Walker, Co-Executive Director British Chambers of Commerce.
Kebijakan Inggris siap diikuti oleh negara lain di sekitarnya, seperti pemerintah Skotlandia yang biasanya menetapkan kebijakan kesehatannya sendiri, akhirnya membuat keputusan yang sama.
Baca Juga: Dibakar Api Cemburu, Seorang Pria di Inggris Nekat Meledakkan Rumahnya
Sementara Wales mengatakan pihaknya juga akan mengadopsi perubahan tersebut karena Wales berbagi perbatasan terbuka dengan Inggris sehingga dinilai tidak akan efektif untuk menerapkan kebijakan berbeda.
meskipun pemerintah Wales yang dipimpin Partai Buruh mengatakan pihaknya menyesali keputusan pemerintah Konservatif London.
Di sisi lain, Irlandia Utara yang juga merupakan bagian dari Inggris belum mengumumkan apa yang akan dilakukan.
Meski demikian, perubahan itu belum dibalas secara universal. Beberapa negara Eropa, termasuk Italia, mengharuskan pengunjung Inggris untuk dikarantina pada saat kedatangan.
AS mengumumkan akan tetap melarang sebagian besar pengunjung internasional dan menyarankan orang Amerika tidak bepergian ke Inggris dengan alasan lonjakan infeksi oleh varian delta yang lebih menular.***