Network
Ponorogo Terkini – Ketika sudah vaksinasi Covid-19, banyak orang lantas mempertanyakan kapan harus berhenti menggunakan masker.
Penjelasannya tersebut sedikit rumit, tetapi sebuah penemuan dari studi CDC di Amerika menunjukkan bahwa vaksin lengkap mampu memberikan perlindungan 95 persen.
Selama belum ada jaminan 100 persen artinya belum saatnya membuang masker.
Pemerintah Indonesia melalui website Kementerian Kesehatan, mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merek vaksin Covid-19 tertentu, karena semua vaksin itu sama baiknya.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan Sehat untuk Optimalkan Efek Vaksinasi Covid-19
Vaksin Covid-19 sendiri sudah lolos uji klinis tahap tiga dan masuk daftar WHO, tentunya kualitas keamanan dan manfaatnya sama.
Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 23,1 juta dosis vaksin untuk sasaran vaksinasi tahap satu dan tahap dua.
Dengan dimulainya vaksinasi tahap tiga, diharapkan terjadi percepatan untuk cakupan herd immunity bagi 181,5 juta rakyat Indonesia.
Lantas bolehkah seseorang melepaskan masker ketika tuntas menerima vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: 5 Fakta Gempa Magnitudo Yogyakarta, Mirip Gempa Malang Hingga Kerusakan yang Diakibatkan
"Saya selalu berhati-hati ketika mendengar kata 'pedoman', karena saya khawatir tentang interpretasi yang berlebihan dan tidak tepat," kata Sharon Nachman, MD, kepala divisi penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Anak Stony Brook, dikutip dari The Healthly.
Semua orang harus mengambil langkah pasti dan ingat bahwa telah menjalani satu tahun bencana Covid-19.
Lebih baik untuk berhati-hati dan tidak memperdebatkan apakah akan tetap memakai masker atau tidak, bahkan jika Anda sudah divaksinasi Covid-19.
Sejak pandemi dimulai 16 bulan yang lalu, banyak ilmuwan meneliti banyak tentang Covid-19 hampir setiap hari.
Baca Juga: Covid Melonjak, Pemerintah Pastikan Ketersediaaan Oksigen Untuk Pasien Aman
Pemahaman tentang Covid-19 lantas berkembang menuju gagasan bahwa virus dapat ditularkan di permukaan udara.
Hingga kesimpulan sekarang bahwa virus ditularkan paling utama melalui udara.
Berinteraksi di luar rumah dan bertemu berbagai macam orang, besar kemungkinan membuat seseorang terinfeksi.
Penularan tersebut masih bisa terjadi pada penerima vaksin Covid-19 lengkap.
Hanya saja persentase penularannya lebih kecil, dibanding mereka yang belum vaksin sama sekali.
“CDC mengirim pesan bahwa jika Anda divaksinasi lengkap, sebagian besar bisa tercegah dari infeksi Covid-19. Termasuk memiliki risiko lebih rendah untuk menyebarkannya ke orang lain,” kata Thomas A. Russo, MD, kepala divisi infeksi penyakit di Sekolah Kedokteran dan Ilmu Biomedis Jacobs, Universitas Buffalo, New York.
Baca Juga: BTS Jadi Langganan Ed-Sheraan, Adakan Kolaborasi Untuk Kedua Kalinya
Meskipun ketika di dalam rumah tidak perlu memakai masker, pertimbangkan untuk menggunakan masker jika kakek-nenek atau lansia datang berkunjung.
Bahkan jika mereka sudah divaksinasi, ingat virus masih bersama kita.
Terlepas dari langkah-langkah yang telah pemerintah buat dalam mengatasi Covid-19, faktanya saat ini pertumbuhan kasus Covid-19 masih signifikan terjadi.
Cara penanganan pandemi Covid-19 jelas berbeda dari wabah cacar puluhan tahun silam.
Jajak pendapat Universitas Monmouth yang diterbitkan pada bulan April 2021, mengungkapkan bahwa satu dari lima orang Amerika masih tidak mau mendapatkan vaksin Covid-19.
Selama ada kasus Covid-19 di luar sana, virus bisa berevolusi dan berubah.
Maka, penting memakai masker demi kesehatan pribadi dan orang-orang terkasih.
Covid-19 adalah penyakit global, kemungkinan terinfeksi lebih besar.
Jadi, tetap pakai masker selama pandemi belum dinyatakan bersih seutuhnya.***
Artikel Rekomendasi