Temukan Keistimewaan Gua Batu Cermin Labuan Bajo, Wisata yang Pernah Dikunjungi Jokowi

- 29 Juni 2021, 14:18 WIB
Liburan ke Labuan Bajo makin lengkap dengan mengunjungi Gua Batu Cermin
Liburan ke Labuan Bajo makin lengkap dengan mengunjungi Gua Batu Cermin /Kolase/Unsplash/Fivani Cahyadi, flickr/helminadia

Ponorogo Terkini Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi wisata populer. Hal ini lantaran Taman Nasional Komodo ada di kawasan tersebut.

Wisatawan yang liburan ke Labuan Bajo biasanya untuk eksplorasi keindahan pantai dan bawah laut.

Bahkan tersedia paket wisata lengkap untuk mengunjungi beberapa pulau eksostis, seperti Rinca, Padar, Kelor dan Panawa.

Labuan Bajo merupakan lokasi liburan lengkap, sehingga bisa jadi tujuan wisata mengasyikkan.

Baca Juga: Cara Aman Berlibur ke Pura Besakih Bali Selama Pandemi, Ikuti Aturan Pemerintah agar Tak Sampai Dideportasi

Bukan hanya menakjubkan dengan pesona keindahan pantai dan lautnya, namun juga menyimpan wisata alam tersembunyi di dalam perut bumi.

Gua Batu Cermin Labuan Bajo adalah salah satu gua purba yang menyimpan potensi.

Bahkan Presiden Jokowi rela liburan ke Gua Batu Cermin pada 11 Juli 2019 lalu, saat berkesempatan mengunjungi Labuan Bajo.

Lantas apa istimewanya Gua Batu Cermin, hingga mendapat kategori Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) kategori superprioritas.

1. Posisi Gua Batu Cermin strategis

Wisatawan tidak perlu membuang waktu liburan dengan menempuh perjalanan lama.

Karena Gua Batu Cermin berada tidak jauh dari pusat kota, sama seperti Pelabuhan Labuan Bajo dan Bandar Udara Internasional Komodo.

Baca Juga: Syarat Pendaftaran CPNS 2021 Lengkap, SMA Hingga Perguruan Tinggi Berpeluang

Jaraknya sekitar 5-6 km atau sekitar 15 menit berkendara menyusuri jalan beraspal mulus dari pusat kota.

2. Bisa sekaligus mengunjungi objek wisata lain

Gua Batu Cermin berada tak jauh dari objek wisata Batu Payung, sebuah fenomena alam batu bersusun besar menyerupai bentuk payung.

Objek wisata alam Gua Batu Cermin terdapat di Kampung Wae Sambi, Desa Batu Cermin, sebuah desa seluas 764 kilometer persegi dengan 5.712 jiwa penduduk yang berada di Kecamatan Komodo.

3. Retribusi destinasi wisata yang terjangkau

Sebelum memasuki Gua Batu Cermin, wisatawan terlebih dulu membayar retribusi sebesar Rp20.000 untuk pengunjung domestik dan Rp50.000 bagi turis asing.

Tepat di samping pos retribusi terdapat papan bertuliskan "Welcome To Batu Cermin".

Baca Juga: Jatuh Bangun Ahok Sebagai Pengusaha Sukses, Intip Inspirasi Perjalanan Bisnis Basuki Tjahaja Purnama

Terdapat jalan setapak berbahan semen dan coneblock selebar satu meter sepanjang 300 meter akan menjadi akses menuju pintu gua.

Wisatawan perlu memperhatikan pakaiannya saat menjelajah gua. Disarankan berpakaian kasual dan memakai alas kaki bersol bahan karet.

Pastikan membawa perbekalan makanan dan minuman yang cukup memenuhi kebutuhan penjelajahan.

4. Menyuguhkan panorama alam yang menakjubkan

Sebelum memasuki perut bumi Gua Batu Cermin, wisatawan harus melewati jalan setapak.

Sepanjang jalan setapak, pengunjung akan akan melewati ribuan rumpun bambu yang melengkung indah.

Rumpun bambu terlihat seperti kanopi alami yang sejuk, seolah menjadi gerbang masuk untuk menyambut kedatangan setiap orang.

Jika beruntung, wisatawan akan berjumpa dengan kawanan kera ekor panjang yang ramah.

5. Menyimpan fosil bawah laut

Memasuki Gua Batu Cermin memberi kesempatan pengunjung melihat relief unik berbentuk mirip seperti penyu sedang merayapi langit-langit gua. Terdapat bentuk kepala, kerapas atau cangkang, dan kaki belakang.

Itulah fosil penyu, salah satu dari ribuan bentuk fosil mirip tumbuhan dan fauna bawah laut yang menjadi koleksi ruang utama dan membentang memenuhi sudut langit-langit gua.

Setelah menikmati aneka fosil kehidupan bawah laut di ruang utama, wisatawan dapat beranjak ke ruang lain yang menjadi alasan utama dari nama gua ini.

Perjalanan ini mengharuskan wisatawan merunduk menuju sebuah ruang luas yang menjadi keistimewaan dari gua ini.

Terdapat bias sinar matahari masuk dari sebuah celah besar dan sangat tinggi, tepat di atas kepala pengunjung.

Sinar matahari menerobos masuk sehingga membuat suasana di dalam gua menjadi terang.

Pendaran sinar matahari yang masuk ke dalam gua begitu indah dan menarik untuk dijadikan latar berfoto.

Pendaran sinar matahari bila terkena dinding batu-batu stalaktit dan stalagmit akan tampak seperti berkilauan dan memantul, persis seperti sebuah cermin.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: Indonesia.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x