WHO Belum Akui Sinovac Membuat Nasib Calon Jemaah Haji Menggantung, DPR Minta Pemerintah Segera Negosiasi

- 26 Mei 2021, 19:31 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan Holding BUMN Farmasi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021.
Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan Holding BUMN Farmasi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021. /DPR RI/Geral/Man

Ponorogo Terkini – Hingga saat ini Indonesia belum juga mendapatkan kepastian mengenai berapa sebenarnya jumlah kuota haji, padahal keberangkatan jemaah haji 2021 semakin dekat.

Dilansir dari website resmi DPR RI, hal tersebut sebenarnya disebabkan oleh WHO yang hingga kini belum mengakui sertifikasi vaksin Covid-19 Sinovac.

Maka dari itu, Nusron Wahid selaku Anggota Komisi VI DPR RI meminta pemerintah untuk secepat mungkin bisa menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sertifikasi ini.

Baca Juga: Masyarakat Masih Takut Vaksinasi, Komisi VI DPR RI: Pemerintah Harus Kreatif

Nusron Wahid mengungkapkan hal tersebut pada Rapat Dengar Pendapat yang dilakukan antara Komisi VI DPR RI dengan Holding BUMN Farmasi pada Selasa, 25 Mei 2021 kemarin, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Menurut pendapat Nusron Wahid optimalisasi harus segera dilakukan oleh Bio Farma dkk dengan pemerintah agar bisa sesegera mungkin untuk menegosiasikan mengenai sertifikasi Vaksin Covid-19 Sinovac di tingkat internasional.

Pasalnya yang menjadi taruhannya adalah eksistensi dari perusahaan pelat merah ini.

“Nah karena itu, karena ini masih ada waktu, saran dan pendapat saya, menurut saya sudah baik Bio Farma leading menjadi komandan dalam vaksinasi nasional,” ungkap Nusron

Baca Juga: Pasca 2 Tahun Pacari Yoona SNSD, Lee Seung Gi Sudah Gandeng Lee Da In Selama 1 Tahun

Halaman:

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x