Ponorogo Terkini - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memetakan sikap masyarakat terhadap isu ada tidaknya Covid-19, dengan membaginya ke dalam tiga kelompok.
Yakni, menolak atau denial, menerima tapi tidak menyesuaikan, dan adaptasi yakni menerima dan menyesuaikan.
Seperti dikutip dari program Mata Najwa, yang tayang 14 Juli 2021, Ridwan Kamil menghitung masyarakat Indonesia lebih banyak berada di kelompok kedua.
Artinya, mereka menerima adanya Covid-19 tapi belum taat prokes dibandingkan mereka yang menolak atau denial.
“Denial itu noisy minority mbak. Jadi jumlahnya nggak banyak tapi bising,” kata kang Emil, sapaan akrabnya.
Kang Emil berharap, masyarakat Indonesia nantinya akan berada pada kelompok ketiga, yakni meneima adanya Covid-19 dan melakukan penyesuaian, beradaptasi, move on, serta bertindak dengan pola pikir pasca Covid-19.
Baca Juga: 100.000 Kasus Covid-19 per Hari Mungkin Terjadi, Luhut: Kami sudah dalam Skenario Terburuk
Menurut Kang Emil, saat ini ada masalah pada komunikasi publik dalam cara menyampaikan informasi Covid-1 kepada masyarakat.
Sekarang ini, masyarakat mengkonsumsi beragam informasi yang datang dari pemerintah, ahli, influencer, dan bahkan provokator, berupa informasi bersifat ilmiah, hoaks, dan pendapat berbeda.
Masyarakat yang denial atau menolak, mengkonsumsi informasi dengan menempatkan Covid-19, sebagai isu konspirasi, bisnis, China kuasai RI, microchip, globalis, dicovidkan, haram , setingan pemerintah hingga endorse.
Artikel Rekomendasi