Baca Juga: 4 Makanan Khas Ponorogo yang Wajib Dicoba Ketika Berkunjung, Dijamin Enak dan Murah
Selepas kepergian Kyai Anom Besari, pesantren kemudian dipimpin oleh Kyai Santoso Anom Besari, cucu dari pendiri Gontor Lama.
Selanjutnya Kyai Santoso Anom Besari memiliki tiga putra atau menjadi generasi keempat yang dipercaya untuk melanjutkan pengelolaan pesantren dan bakal menjadi awal Pondok Modern Darussalam Gontor.
Mereka telah menuntut ilmu ke lembaga dan pesantren lain sebagai bekal untuk memajukan Pondok Gontor misalnya lewat pembaruan sistem pendidikan.
Baca Juga: Tanaman Porang Booming, Kabupaten Ponorogo Buka 18.000 Hektar Lahan
Mereka adalah KH. Ahmad Sahal (1901-1977), KH. Zainuddin Fanani (1908-1967) dan KH. Imam Zarkasyi (1910-1985).
Terobosan yang dibuat ketiganya ialah membangun Pondok Modern Darussalam Gontor yang diresmikan pada 20 September 1926 atau 12 Rabiul Awwal 1345, dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Awalnya jenjang pendidikan yang ditawarkan ialah pendidikan dasar Tarbiyatul Athfal.
Satu dekade kemudian atau 19 Desember 1936, ada penambahan jenjang pendidikan lewat skema pembelajaran enam tahun Kulliyatu-l-Muallimin al-Islamiyah, atau setara jenjang pendidikan menengah.
Pondok Modern Darussalam Gontor lantas membangun Perguruan Tinggi Darussalam (PTD) pada 17 November 1963.
Artikel Rekomendasi