Ponorogo Terkini - Dalam beberapa waktu terakhir, viral berita mengenai tes antigen yang dilakukan pada keran air, yang kemudian hasilnya positif Covid-19.
Sontak saja, berita yang beredar di Facebook ini menjadi ramai dimana banyak masyarakat umum yang mempertanyakan kebenaran mengenai informasi tersebut.
Melansir dari situs Covid19.go.id, informasi mengenai tes positif yang dilakukan pada keran air menggunakan alat tes antigen tersebut adalah salah dan tidak benar adanya.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pasien Covid-19 Bisa Ajukan Klaim Sendiri ke Dinas Kesehatan?
Berikut ini adalah fakta mengenai tes positif Covid-19 yang dilakukan pada keran air dengan menggunakan tes rapid antigen:
1. Alat rapid antigen tidak digunakan untuk air
Tes rapid antigen tidak ditujukan untuk dilakukan pada air, sehingga jika digunakan pada keran air, maka pH dari alat antigen menjadi terganggu, sehingga antibodi pada film tes rapid antigen menjadi rusak.
2. Covid-19 tidak menyebar melalui air
Melansir dari situs Covid19, Epidemiologi Universitas Griffith, Dicky Budiman menyebutkan bahwa Covid-19 tidak menyebar melalui air, melainkan melalui udara.
WHO yang merupakan badan kesehatan dunia menyebutkan penyebaran Covid-19 berasal dari droplet yang bersumber dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi Covid-19, dan bukannya dari air biasa.
3. Kesimpulan air keran positif Covid-19 setelah dites rapid Antigen
Alat rapid antigen digunakan untuk swab yang dilakukan melalui hidung manusia, dan tidak digunakan untuk mengetes air keran.
Sehingga, hasil positif Covid-19 pada air keran yang ada dalam alat tes rapid antigen adalah hasil yang salah/palsu, karena pH pada alat sudah rusak terkena air.
Tak hanya itu, berdasarkan otoritas resmi seperti Kementrian Kesehatan dan juga WHO sudah memberikan keterangan penyebaran Covid-19 adalah melalui udara yang terkontaminasi Covid-19 dari penderita Covid-19, dan bukan berasal dari air.
Dengan demikian, informasi yang beredar mengenai air keran yang positif Covid-19 di Facebook adalah informasi yang tergolong salah dan menyesatkan (misleading).***