Fakta Vaksin AstraZenecca yang Penting Untuk Diketahui

12 Juli 2021, 04:57 WIB
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca. /SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO

Ponorogo Terkini -  Vaksin AstraZeneca merupakan vaksin vektor adenoviral (rekombinan) yang mengandung virus flu biasa yang telah dimodifikasi, sehingga tidak dapat bereplikasi/berkembang di dalam tubuh manusia.

Meski demikian vaksin AstraZenecca dapat menimbulkan respon kekebalan terhadap COVIO-19.

Melansir dari situs Kemkes, BPOM telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin AstraZeneca pada 22 Februari 2021 dengan nomor EUA2158100143A1 sebagai jaminan bahwa vaksin AstraZeneca aman digunakan dan berkualitas.

Seperti dikutip dari laman WHO, berikut ini adalah fakta vaksin AStraZenecca yang tak kalah penting untuk diketahui:

1. Penerima Vaksin AstraZenecca

Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO tentang Imunisasi (SAGE) telah mengeluarkan rekomendasi sementara untuk penggunaan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca (AZD1222), yang bisa digunakan untuk orang yang rentan terpapar dengan infeksi Covid-19 termasuk golongan lansia di atas 65 tahun.

Baca Juga: Fakta Vaksin Pfizer BioNTech yang Akan Masuk Indonesia di Bulan Agustus Mendatang

2. Dosis dan Efektivitas Vaksin AstraZenecca

Dosis yang dianjurkan adalah dua dosis yang diberikan secara intramuskular (masing-masing 0,5ml) dengan selang waktu 8 hingga 12 minggu.

Sedangkan tingkat efektivitas vaksin AstraZenecca  ialah sebesar 63,09% terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala.

Baca Juga: 4 Fakta Vaksin Sinopharm yang Digunakan untuk Vaksinasi Mandiri

3. Keamanan

Dua versi vaksin – diproduksi oleh AstraZeneca-SKBio (Republik Korea) dan Serum Institute of India – telah terdaftar untuk penggunaan darurat oleh WHO.

Ketika vaksin tersebut menjalani pertimbangan SAGE, vaksin tersebut telah melalui tinjauan oleh European Medicines Agency (EMA).

EMA telah menilai secara menyeluruh data tentang kualitas, keamanan, dan kemanjuran vaksin dan telah merekomendasikan pemberian izin edar bersyarat untuk orang berusia 18 tahun ke atas.***

 

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: WHO

Tags

Terkini

Terpopuler