4 Fakta Vaksin Sinopharm yang Digunakan untuk Vaksinasi Mandiri

- 11 Juli 2021, 22:32 WIB
Vaksin Sinopharm bisa didapatkan untuk vaksinasi mandiri di Indonesia
Vaksin Sinopharm bisa didapatkan untuk vaksinasi mandiri di Indonesia /REUTERS/Marko Djurica

Ponorogo Terkini - Masyarakat Indonesia kini bisa melakukan vaksinasi mandiri dengan menggunakan vaksin Sinopharm.

Melansir dari Antara News, vaksin Sinopharm dosis lengkap dibanderol dengan harga Rp879.140 dan bisa didapatkan di Kimia Farma.

Penetapan harga tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021.

Baca Juga: 5 Fakta Vaksin Moderna, Diprioritaskan untuk Vaksinasi Tahap Ketiga Tenaga Kesehatan

Untuk lebih mengetahui info mengenai vaksin Sinopharm, simak fakta mengenai vaksin Sinopharm berikut ini seperti dikutip dari laman WHO.

1. Pengembang vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm, atau yang disebut dengan vaksin Covid-19 BBIP dikembangkan oleh Sinopharm/China National Pharmaceutical Group dan mengandung virus Covid-19 yang sudah tidak aktif.

2. Penerima vaksin Sinopharm

Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) dari WHO tentang Imunisasi telah mengeluarkan rekomendasi sementara untuk penggunaan vaksin Sinopharm diberikan pada orang berusia 18 tahun ke atas.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak Membuat Faskes Kewalahan, TNI Bangun Tempat Rawat Darurat

Orang yang sudah pernah mengalami infeksi Covid-19 juga diperkenankan untuk mendapatkan vaksin Sinopharm.

Perlu diketahui bahwa orang yang memiliki alergi terhadap komponen vaksin Sinopharm tidak diperkenankan untuk mendapatkan vaksinasi BBIP dari Sinopharm ini.

3. Dosis vaksin Sinopharm

SAGE merekomendasikan penggunaan vaksin Sinopharm sebanyak 2 dosis (0,5 ml) yang diberikan secara intramuskular dengan interval 3-4 minggu antara dosis pertama dan kedua.

4. Keefektifan Vaksin Sinopharm

Berdasarkan uji coba fase 3 multi-negara yang besar telah menunjukkan bahwa dengan 2 dosis vaksin Sinopharm yang diberikan dengan interval 21 hari, memiliki efektivitas sebesar 79% terhadap infeksi Covid-19 yang bergejala 14 hari atau lebih setelah dosis kedua.

Sedangkan efektifitas vaksin terhadap rawat inap adalah 79%.

Meski demikian, uji coba tersebut tidak dirancang dan didukung untuk menunjukkan kemanjuran terhadap penyakit parah pada orang dengan komorbiditas, pada kehamilan, atau pada orang berusia 60 tahun ke atas.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: WHO.Int Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x