KIPI, 5 Fakta Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Covid-19 yang Perlu Diketahui

Ponorogo Terkini - Pemerintah Indonesia kini tengah menggalakkan vaksinasi Covid-19 di tanah air sebagai upaya penanggulangan penularan infeksi Covid-19.

Dalam vaksinasi Covid-19 dikenal adanya istilah Kejadian Ikutan Pasca Imunsiasi Covid-19 yang disingkat dengan sebutan KIPI.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan KIPI?

Baca Juga: Kedatangan Vaksin Sinopharm Tunjang Pelaksanaan Program Vaksin Gotong Royong, Opsi Tambahan Masyarakat

Melansir dari situs kipi.covid19.go.id, berikut beberapa fakta mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

Pengertian KIPI

KIPI merupakan reaksi tertentu yang dirasakan seseorang setelah tubuh menerima vaksin Covid-19.

Penyebab KIPI

Terjadinya KIPI dalam tubuh seseorang disebabkan oleh reaksi tubuh yang sedang membentuk imunitas atau antibodi untuk melindungi diri dari infeksi virus, dalam hal ini Covid-19.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Mulai Lakukan Vaksinasi Booster untuk Tenaga Kesehatan, Diawali RSCM Jakarta

Reaksi KIPI

Setiap orang yang menerima vaksin Covid-19 memiliki KIPI yang berbeda satu sama lain.

Meski demikian, KIPI hanya bersifat ringan dan sementara, antara lain nyeri di tempat suntikan, nyeri sendi, menggigil, mual atau muntah, rasa lelah, dan demam (suhu tubuh di atas 37,8 derajat Celcius).

Selain reaksi yang telah disebutkan di atas, setelah vaksin Covid-19 seseorang bisa mengalami gejala mirip flu selama 1-2 hari.

Penanganan KIPI

Penerima vaksin Covid-19 dianjurkan untuk beristirahat cukup, dan jika dibutuhkan bisa meminum obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan.

Tak hanya itu, memperbanyak asupan air putih dan makanan bergizi juga bisa membantu meredakan KIPI yang membuat tubuh terasa tidak nyaman.

Untuk meredakan nyeri di bagian lengan tempat suntikan vaksinasi, dianjurkan untuk mengompres lengan dengan kain bersih yang sudah dibasahi dengan air dingin.

Setelah vaksinasi Covid-19

Setelah menerima vaksinasi Covid-19, tetap disarankan untuk melakukan protokol kesehatan dengan benar untuk mengurangi risiko tertular Covid-19.

Vaksinasi tidak membuat tubuh seseorang menjadi kebal Covid-19 namun telah terbukti bisa mengurangi perburukan kesehatan karena infeksi Covid-19.***