Teknologi Daur Ulang Limbah Masker Sekali Pakai LIPI Bantu Cegah Timbunan Sampah Berbahaya

- 22 Juli 2021, 11:14 WIB
Teknologi daur ulang LIPI untuk ubah limbah masker sekali pakai
Teknologi daur ulang LIPI untuk ubah limbah masker sekali pakai /Pixabay/ Astrid Zellmann

Ponorogo Terkini - Penerapan protokol kesehatan sejak pandemi Covid-19, di antaranya mengharuskan setiap orang memakai masker medis sekali pakai atau masker kain yang bisa dipakai berkali-kali.

Pemakaian masker sekali pakai menjadi persoalan baru menyangkut limbah yang ditimbulkannya, karena menjadi timbunan sampah yang berbahaya bagi lingkungan.

Menyikapi hal tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam hal ini Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) menawarkan teknologi daur ulang limbah masker sekali pakai.

Baca Juga: Hemoglobin Drop jadi Penyebab Ustaz Yusuf Mansur Dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto

Sebagaimana dikutip dari laman Indonesia.go.id, LPTB meneliti manfaat limbah masker setelah didaur ulang, dengan menggunakan limbah masker sekali pakai dari rumah tangga yang tidak terpapar Covid-19.

Menurut peneliti LPTB Akbar Hanif Dawam Abdullah, masker sekali pakai yang digunakan kebanyakan berbahan plastik jenis polipropilen.

"Jika dibuang begitu saja, masuk bak sampah kemudian sampai ke TPA (tempat pembuangan akhir) maka sama saja kita membuang plastik ke TPA,” katanya.

Baca Juga: LIPI Berhasil Kembangkan Alat Sterilisasi Masker Portabel Seukuran Saku

Karena itulah, LPTB menawarkan solusi recycle (daur ulang) menjadi produk-produk yang bermanfaat seperti pot hidroponik, bak sampah, kantong sampah dan lain-lain.

Teknologi daur ulang masker cukup sederhana, prosesnya berlangsung dalam beberapa tahapan yaitu sterilisasi, ekstrusi, dan pencetakan.

Setelah disterilkan, limbah menjalani proses ekstrusi pada suhu 1700 derajat Celsius sehingga menjadi biji plastik, kemudian dicetak sesuai yang diinginkan.

Menurut Kepala LPTB LIPI Ajeng Arum Sari, pihaknya telah memiliki penelitian daur ulang limbah masker dengan metode ekstruksi sejak Mei 2020 dan terbuka bagi semua pihak untuk bekerja sama.

"Kami menawarkan solusi berupa konsep teknologi daur ulang, khusus pada masker limbah domestik (non-fasyankes). Harapan kami dengan adanya kerja sama, kita dapat berkontribusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah masker," kata Ajeng. ***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x