AS Stop Layanan Visa Sebagian Besar Orang Rusia, Moskow Geram

2 Mei 2021, 19:18 WIB
Gedung Kedutaan AS di Moskow, Rusia 27 Maret 2018. /REUTERS/ Tatyana Makeyeva

Ponorogo Terkini – Kremlin menuduh Washington memicu ketegangan dengan "tindakan tidak ramah" setelah kedutaan Amerika Serikat (AS) di Moskow siap mengurangi jumlah staf layanan konsuler dan menghentikan pemrosesan visa bagi sebagian besar warga Rusia.

Kedutaan AS mengatakan kebijakan Rusia yang memaksanya untuk memotong staf konsuler sebesar 75% dan mulai 12 Mei akan berhenti memproses visa non-imigran untuk perjalanan non-diplomatik.

Kebijakan ini diambil setelah undang-undang baru Rusia memberlakukan batasan pada perekrutan staf lokal di misi diplomatik asing.

Baca Juga: Pemerintah Dorong Perempuan Manfaatkan Peluang Ekonomi Digital

Itu berarti orang Rusia, yang bukan diplomat atau pencari kartu hijau, tidak akan bisa lagi mengajukan visa di dalam negerinya untuk mengunjungi Amerika Serikat untuk pariwisata dan tujuan lainnya. Mereka harus membuat aplikasi seperti itu di negara ketiga jika perlu.

Kedutaan AS pun mengingatkan warganya yang berada di negeri beruang merah bila ada batas waktu 15 Juni untuk akhir perpanjangan sementara visa, izin tinggal, dan dokumen imigrasi seperti yang diatur oleh pemerintah Rusia.

Washington dan Kremlin masih terlibat dalam ketegangan tinggi sehingga keduanya saling membuat aturan yang menekan satu sama lain. Hubungan semakin merosot setelah Biden mengatakan dia yakin Presiden Vladimir Putin adalah "pembunuh".

 

Baca Juga: Kabinda yang Ditembak KKB di Papua Gugur Sebagai Kusuma Bangsa

Selain itu, Amerika Serikat juga menjatuhkan sanksi pada Rusia bulan ini atas dugaan aktivitas jahat, termasuk mencampuri pemilu AS tahun lalu, peretasan dunia maya, dan "menindas" negara tetangga Ukraina.

Moskow membalas dengan sanksi terhadap Amerika Serikat, dan telah menolak kritik AS atas perlakuannya terhadap kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny.

Hubungan Rusia dengan beberapa negara di Eropa Tengah dan Timur juga memburuk dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan serangkaian pengusiran diplomatik.

Akhirnya pekan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang membatasi staf lokal yang dipekerjakan di misi diplomatik pekan lalu.

Dia juga mengatakan kepada pemerintah untuk menyusun daftar negara-negara "tidak bersahabat" yang akan dikenakan pembatasan.

Draf daftar yang diterbitkan oleh TV pemerintah Rusia menunjukkan bahwa Amerika Serikat adalah salah satu negara yang akan masuk.

"Kami menyesali tindakan pemerintah Rusia yang memaksa kami mengurangi tenaga kerja konsuler kami hingga 75%," kata kedutaan AS dalam sebuah pernyataan.

"Efektif 12 Mei, Kedutaan Besar AS Moskow akan mengurangi layanan konsuler yang ditawarkan untuk mencakup hanya layanan darurat warga AS dan sejumlah visa imigran darurat usia dan hidup atau mati yang sangat terbatas," katanya.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler