Indonesia Menyetujui Vaksin COVID-19 Sinopharm Hanya untuk Penggunaan Darurat

3 Mei 2021, 13:00 WIB
Seorang perawatmemegang jarum suntik berisi vaksin penyakit virus korona (COVID-19) yangdibuat oleh Institut Produk Biologi Beijing, unit anak perusahaan SinopharmChina National Biotec Group (CNBG), di pusat vaksinasi selama kunjungan yangdiselenggarakan pemerintah, di Beijing , Tiongkok, 15 April 2021. /Reuters

Ponorogo Terkini - Regulator obat Indonesia pada hari Jumat pekan lalu menyetujui vaksin COVID-19 dari Sinopharm China.

Vaksin tersebut akan mereka gunakan dalam skema imunisasi swasta di mana perusahaan membeli vaksin yang diperoleh pemerintah untuk menyuntik staf mereka.

Setelah Sinovac Biotech (SVA.O) dan AstraZeneca (AZN.L), Sinopharm adalah perusahaan ketiga yang vaksinnya disetujui oleh Indonesia. Targetnya mampu menginokulasi 181,5 juta orang pada Januari 2022.

Baca Juga: Sinopsis Drama The World Of The Married Couple Episode 15

Penny K. Lukito, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengatakan penerima vaksin Sinopharm dilaporkan berpengaruh pada tingkat antibodi yang lebih tinggi. Efek samping juga jarang terjadi, seperti pembengkakan atau diare.

"Berdasarkan evaluasi dan pertimbangan manfaat atau risikonya BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (untuk Sinopharm)," katanya dalam jumpa pers.

Verdi Budidarmo, CEO perusahaan farmasi Kimia Farma yang mendistribusikan vaksin, mengatakan program vaksinasi swasta yang dimulai bulan depan dapat "mendukung pemerintah untuk mencapai kekebalan kelompok".

Lebih dari 482.000 dosis siap pakai dari vaksin Sinopharm tiba pada hari Jumat.

Baca Juga: Disneyland California Kembali Dibuka, Warga Antusias!

Beijing Biological Products Institute sebuah unit anak perusahaan Sinopharm China National Biotec Group, mengatakan vaksin itu 79,34% efektif dalam mencegah orang mengembangkan penyakit, berdasarkan data sementara.

Program vaksin Indonesia telah melambat karena larangan ekspor dari India dan masalah pasokan lainnya, meskipun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dia berharap dapat bisa kembali lancar pada bulan Mei.

Indonesia sudah menerima 6 juta dosis vaksin Biotech Sinovac dalam jumlah besar pada hari Jumat.

Kimia Farma juga telah menerima 3,85 juta dosis vaksin siap pakai dari AstraZeneca minggu ini dan Budi mengatakan 10 juta hingga 15 juta dosis vaksin Sinovac tambahan akan diterima dalam beberapa minggu ke depan.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler