Ponorogo Terkini - Insiden Pesawat kembali terjadi. Kali ini pesawat Angkatan Udara Filipina terjatuh di pulau Jolo di provinsi Sulu, 4 Juli 2021 siang hari waktu setempat.
Ada 96 orang yang berada di dalam pesawat angkut Hercules C-130, dan kebanyakan dari mereka merupakan personel militer.
"Sejauh ini sudah 50 orang mengalami luka-luka dan telah berhasil diselamatkan, sekitar 29 ditemukan meninggal serta 17 dalam pencarian. Penyelamatan dan pemulihan sedang berlangsung,” kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Hadir di Wimbledon, Kate Middleton Terlihat Elegan Dengan Tampilan Busananya
Penyebab kecelakaan tersebut karena pesawat mengalami "kehilangan landasan pacu" dan sesaat kemudian terjatuh ketika hendak mencoba mendarat kembali kata Kepala militer Cirilito Sobejana.
Ditambahkan, "Saat mengangkut pasukan kami dari Cagayan de Oro (di pulau selatan Mindanao), pesawat itu meleset dari landasan pacu, kemudian berusaha kembali untuk mendapatkan tenaga tetapi tidak berhasil," kata Sobejana kepada media lokal, menggambarkan kecelakaan itu sebagai "sangat disayangkan".
"Tim evakuasi sudah berada di lokasi sekarang, kami berharap semoga dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa," kata Sobejana kepada AFP.
Pihak militer Filipina mengatakan bahwa 50 orang yang selamat tadi telah mendapatkan perawatan di rumah sakit Divisi Infanteri 11 terdekat.
Baca Juga: Gol Cantik Messi Bawa Argentina Bertemu Kolombia di Semifinal Copa America
Gambar-gambar dari tempat kejadian menunjukkan api dan asap mengepul dari puing-puing yang berserakan di antara pepohonan disaat beberapa orang berseragam tempur berhamburan.
Dari gambar lain terlihat sebuah asap hitam pekat mengepul menjulang ke langit.
Kebanyak dari penumpang merupakan prajurit yang baru lulus dari pelatihan dasar militer dan dikerahkan ke pulau yang bergolak itu sebagai bagian dari satuan tugas gabungan memerangi terorisme di wilayah mayoritas Muslim itu.
Kehadiran militer di sana memiliki peranan cukup besar terutama di wilayah Filipina selatan di mana terdapat kelompok-kelompok militan, termasuk kelompok penculikan dengan meminta tebusan, Abu Sayyaf.***