AS Mengutuk Peristiwa Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, Joe Biden: Kami Mengutuk Serangan Keji

13 Juli 2021, 08:32 WIB
Selain Jovenel Moise yang menjadi korban, Ibu Negara Martine saat ini kritis karena peristiwa penyerangan tersebut /REUTERS/Ludovic Marin

Ponorogo Terkini – AS mengutuk peristiwa pembunuhan terhadap Presiden Haiti, Jovenel Moise di kediamannya pada Rabu, 7 Juli 2021.

Presiden AS Joe Biden dan para pejabat pemerintah menyatakan kesiapan Washington membantu Haiti menyelidik fakta yang terjadi.

Diketahui jika Jovenel Moise, 53 tahun ditembak mati oleh sekelompok orang bersenjata di kediamannya. Selain Moise, sang istri, Martine masih dalam kondisi kritis hingga hari ini.

Kelompok pembunuh keji tak dikenal menyerbu kediaman Presiden Haiti pada malam waktu setempat. Mengakibatkan kekacauan di negara Karibia yang sedang kesulitan mengatasi kasus kekerasan geng yang merajalela.

Baca Juga: Duberney Capador Tentara Bayaran Pengawal Jovenel Moise Tewas Ditempat

Jovenel Moise, mulai menjabat pada tahun 2017, telah menghadapi seruan untuk mengundurkan diri dan protes massa atas tuduhan korupsi, manajemen ekonominya, dan cengkeramannya yang meningkat pada kekuasaan.

Pemerintah AS telah mengurangi keterlibatannya dengan Haiti, dan operasi penjaga perdamaian PBB berakhir pada 2019.

Namun, melihat peristiwa pembunuhan keji yang dialami Jovenel Moise, AS kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap Haiti.

"Kami mengutuk serangan keji ini dan saya mengirimkan harapan tulus saya untuk pemulihan Ibu Negara Moise," kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan dilansir oleh Reuters.

"Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Haiti dan kami siap membantu untuk Haiti yang aman dan terjamin." Lanjut pernyataan Joe Biden dikutip oleh Ponorogo Terkini dari Reuters.

Baca Juga: Kepolisian Haiti Ungkap Identitas Terduga Pembunuh Presiden Jovenel Moise

Joe Biden melalui Gedung Putih mengatakan khawatir tentang negara bagian Haiti.

Duta Besar Haiti untuk Amerika Serikat, Bocchit Edmond, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa pemerintah Haiti akan menyambut bantuan keamanan AS setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise.

Bocchit Edmond angkat bicara, menanggapi video rekaman milik pemerintah. Berisikan pengakuan kelompok bersenjata yang mengaku sebagai agen dari Administrasi Penegakan Narkoba AS (DEA).

“Tidak mungkin mereka adalah agen DEA,” Ucap Bocchit Edmond dikutip Ponorogo Terkini dari Reuters.

Tanggapan Bocchit Edmond semakin diperkuat pernyataan Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price, yang meyakini bahwa pengakuan penyerang sebagai agen DEA sepenuhnya salah.

Anggota parlemen AS mengutuk serangan terhadap Jovenel Moise dan istrinya. Senator Republik Marco Rubio meminta pemerintahan Joe Biden untuk membantu membawa para pembunuh ke pengadilan.  Negara bagian asal Marco Rubio, Florida, memiliki populasi Haiti Amerika yang besar.***

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler