Hujan Lebat Sebabkan Banjir di Jerman, Puluhan Orang Meninggal Dunia

16 Juli 2021, 12:44 WIB
Ilustrasi banjir. Saat ini banjir melanda Jerman dilaporkan puluhan orang meninggal dunia /pixabay/Imaresz

Ponorogo Terkini - Hujan lebat yang menyebabkan banjir melanda Jerman. Dikabarkan 58 orang meninggal dunia akibat banjir tersebut.

Wilayah yang terdampak adalah Jerman dan Eropa bagian barat. Hujan lebat dengan intensitas yang cukup hebat menyebabkan banjir besar hingga menyebabkan puluhan orang meninggal dan sebagian dilaporkan hilang.

"Perubahan iklim telah tiba di Jerman,' ujar Menteri Lingkungan dikutip dari The Guardian.

Kondisi di Jerman menunjukkan bagaimana mobil terbalik dan ikut hanyut, sebagian bangunan hancur, dan beberapa warga naik ke atas atap untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga: Inggris vs Jerman di Euro 2020, Ini Gaya Nobar David Beckham dan Ed Sheeran di Stadion Wembley

Menurut pakar cuaca, hujan yang menimpa wilayah itu terjadi hampir 24 jam dan ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Akibat lainnya adalah cuaca yang bertekanan rendah hampir di beberapa tempat yang menyebabkan hujan lokal yang berlanjut ke wilayah barat di Perancis.

Negara lainnya yang terdampak, Belanda dan Belgia juga melaporkan ada beberapa orang meninggal dunia.

Angela Merkel mengungkapkan bahwa sangat terkejut dampak hujan yang menyebabkan banjir.

Baca Juga: Sempat Diragukan, Harry Maguire Tampil Jadi Bintang saat Lawan Jerman di Piala Eropa 2020

“Saya berduka untuk mereka yang kehilangan nyawa dalam bencana ini,” kata kanselir Jerman itu saat berkunjung ke Washington DC.

“Jumlahnya masih belum kami ketahui. Tapi itu cukup banyak,” ungkap Angela Merkel.

Bahkan ia mengungkapkan tidak menduga akan dampak yang terjadi akibat hujan lebat tersebut. Pihaknya akan terus melakukan upaya untuk menemukan korban hilang.

Di kota Schuld di pegunungan Eifel 70 orang dilaporkan hilang setelah beberapa rumah runtuh semalam.

Beberapa warga setempat mengungkapkan sebagai bencana besar, salah satunya Edgar Gillessen, pria berusia 65 tahun yang rumah keluarganya rusak.

“Semua orang yang tinggal di sini, saya kenal mereka semua. Saya merasa sangat kasihan pada mereka, mereka telah kehilangan segalanya," katanya.

“Seorang teman memiliki bengkel di sana, tidak ada yang berdiri, toko roti, tukang daging, semuanya hilang. Menakutkan. Tak terbayangkan." ungkapnya.***

Editor: Yanita Nurhasanah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler