Ponorogo Terkini - Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan pada Kamis lalu bahwa keadaan darurat perlu diperpanjang untuk menahan infeksi COVID-19.
Apabila tidak cepat mengambil keputusan maka, Jepang khawatir ini akan menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang kemampuannya menjadi tuan rumah Olimpiade.
Jepang berharap bahwa dengan mengeluarkan staus keadaan darurat, mampu menahan gelombang keempat. Setidaknya laju positif COVID-19 bisa tertahan dalam kurun waktu di bawah tiga bulan sebelum Tokyo dijadwalkan menjadi tuan rumah Olimpiade.
Baca Juga: Jepang Masih Berstatus Darurat COVID-19, Penyelenggara Olimpiade Tokyo Gundah Gulana
Tetapi deklarasi, yang dimulai pada 25 April itu akan berakhir pada Selasa. Artinya mereka gagal menghentikan peningkatan infeksi baru.
Tokyo akan membahas perpanjangan yang sesuai dengan prefektur tetangga dan pemerintah pusat, kata Koike setelah pertemuan dengan para ahli kesehatan.
"Berdasarkan analisis dari berbagai sudut, menurut saya keadaan darurat perlu diperpanjang," kata Koike.
"Strain mutan virus menjadi dominan, meningkatkan kasus di antara orang yang lebih muda dan mendorong kekhawatiran bahwa lonjakan saat ini dapat melebihi gelombang ketiga yang memuncak pada Januari," imbuh Koike.
Dia meminta warga untuk membatasi pergerakan untuk menahan infeksi.
Artikel Rekomendasi