China dan Amerika Saling Lempar Argumen Terkait Penyelidikan Asal Usul Covid-19

- 27 Mei 2021, 20:54 WIB
Gambar ilustrasi Amerika dan China
Gambar ilustrasi Amerika dan China /Pixabay/mohamed_hassan

Ponorogo Terkini – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang bersiap untuk memulai studi tahap kedua tentang asal-usul Covid-19. China sendiri saat ini sedang berada di bawah tekanan untuk memberi akses penyelidik lebih banyak.

"Kami mulai melihat banyak aliran bukti yang menyatu bahwa belum ada transparansi dari pemerintah China," kata Dr Amesh Adalja, pakar biosekuriti dan penyakit menular.

“Kami mendengar tentang orang-orang yang bekerja di Institut Virologi Wuhan menjadi sakit karena suatu penyakit, kami tahu bahwa ini telah menyebar sejak November (2019) dan kami telah melihat pemerintah China sangat enggan mengizinkan pers untuk menyelidiki asal-usulnya.” Ungkap kata Dr Amesh Adalja.

Baca Juga: Zinedine Zidane Undur Diri Sebagai Pelatih Real Madrid

Dilansir dari Al Jazeera, ada spekulasi yang menyatakan SARS-CoV-2 bocor dari laboratorium penelitian. Namun berulang kali China menyangkal tuduhan tersebut.

Yanzhong Huang, seorang rekan senior untuk kesehatan global di Council on Foreign Relations di Washington, DC, mengatakan kurangnya keterbukaan China adalah faktor kunci di balik kebangkitan teori kebocoran laboratorium.

“Tidak ada yang benar-benar baru di sana untuk membuktikan hipotesis tersebut,” katanya.

Baca Juga: Cek Arah Kiblat, 27 dan 28 Mei Terjadi Fenomena Matahari Melintas Tepat di atas Ka'bah

"Dalam penyelidikan asal muasal pandemi, sangat penting untuk memiliki transparansi agar dapat membangun kepercayaan pada hasil penyelidikan." Imbuhnya.

Dr Li Wenliang, seorang dokter mata yang merupakan salah satu orang pertama yang memperingatkan publik tentang virus tersebut, ditahan oleh polisi karena dianggap menyebarkan rumor.

Halaman:

Editor: Dian Purnamasari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x